JAKARTA, iNEWSpalembang.id – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebut bahwa Indonesia masih mampu menjalankan program-programnya tanpa pendanaan asing.
Pernyataan yang dilayangkan Juru Bicara Kemenlu, Rolliansyah Soemirat tersebut, merespons bakal ada kemungkinan Presiden AS Donald Trump menutup Badan Pembangunan Internasinal Amerika Serikat (USAID).
Terkait penutupan lembaga pendanaan tersebut, disinyalir Donald Trump saat ini sedang mengevaluasi menyeluruh pendanaan bantuan asing melalui USAID.
Nah, terhadap kemungkinan dari kebijakan Presiden AS itu, Rolliansyah Soemirat menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak bertantung pada pendanaan dari USAID tersebut. Meskipun, pemerintah belum mendapat pemberitahuan resmi dari AS mengenai masa depan pendanaan USAID.
“Dari apa yang kami dengar, kami menyimpulkan AS masih mengkaji USAID. Tetapi selama ini, pemerintah Indonesia selalu memandang pendanaan internasional, terlepas dari mana asalnya, sebagai tambahan,” ujar dia di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Pria yang akrab disapa Roy itu mengungkapkan, bahwa sumber pendanaan utama program-program pemerintah selalu berasal dari anggaran negara. Bahkan, seiring pertumbuhan ekonomi, Indonesia sudah beralih dari penerima manfaat menjadi donor.
“Kami akan terus berkomunikasi dengan lembaga pemerintah terkait untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik, dengan atau tanpa bantuan tambahan dari negara lain,” ungkap dia.
Sekadar informasi, bahwa Donald Trump menghentikan semua bantuan asing melalui USAID selama 90 hari sembari mengevaluasinya. Miliarder Elon Musk, sekutu dekat Trump yang juga kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), bahkan mengusulkan agar lembaga donor itu ditutup.
Trump menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai penjabat kepala USAID. Rubio kemudian memberi tahu Kongres bahwa evaluasi terhadap aktivitas bantuan asing USAID sedang berlangsung, dengan tujuan reorganisasi.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait