PALEMBANG, iNewspalembang.id - Progres pembangunan Jembatan P6 Lalan yang ambruk di tabrak tongkang batubara pada 12 Agustus 2024 lalu, sudah masuk tahapan proses tender.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin (Muba), Sandi Fahlepi kepada Pj Gubernur Sumsel, Elan Setiadi, didampingi ketua DPRD Muba Afitni Junaidi Gumai, Ketua AP6L Humala Oloan, Kadishub Muba Musni Wijaya, kadis PUPR Alva Elan serta Kepala OPD Muba terkait lainnya, di Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (14/11/2024).
Sandi menyatakan, bahwa sejak tanggal 1 November 2024 lalu telah ditetapkan Konsultan MK (PT Digital Kreator Konstruksi Indonesia) untuk penyiapan dokumen tender, pengawasan pelaksanaan sampai dengan serah terima.
"Proses tender untuk pelaksanaan kegiatan menggunakan metode EPC (Engineering Procurement Contruction) atau perencanaan dan pembangunan sekaligus. Saat ini proses tender sudah dalam tahap undangan kepada pihak perusahaan untuk prakualifikasi yang diikuti oleh perusahaan," ujar dia.
Sandi mengatakan, setelah dilakukan beberapa kali rapat dan terakhir kesepakatan rapat koordinasi perbaikan Jembatan P6 pada 30 Agustus 2024, Pemkab Muba mengajukan gugatan ganti kerugian tanggung renteng terhadap pihak penabrak, dan selanjutnya hasil gugatan biaya ganti rugi perbaikan jembatan tersebut akan diserahkan kepada Asosiasi AP6L sebagai pengganti dana talangan.
"Untuk update progres aspek sosial dan ekonomi atas insiden itu, diantaranya telah dilaksanakan pemberian santunan terhadap korban jiwa, dan luka-luka oleh Asosiasi AP6L didampingi unsur pemerintah daerah. Pemberian beasiswa kepada dua anak yang orang tuanya meninggal dalam insiden Jembatan P6 Lalan melalui Program PPM/CSR perusahaan Sriwijaya Bara Logistik," kata dia.
Berikutnya, ungkap Sandi, terhadap progres kondisi pembangunan jembatan, juga sudah dilakukan evakuasi puing-puing jembatan dan diangkat kepinggir sungai Desa Galih Sari, sedang pencabutan tiang tengah jembatan masih dalam proses.
Berikutnya, progres keuangan atau pendanaan sampai dengan tanggal 31 Oktober 2024 lalu, sudah ada 13 perusahaan yang berkomitmen membayar dana talangan sesuai kesepakatan sebesar Rp300.000.000. Namun ada 6 perusahaan pengguna alur yang belum berkontribusi, sebagai besar merupakan perusahaan perkebunan.
"Melalui momentum ini kita meminta bantuan Pak Pj Gubernur Sumsel menekan perusahaan untuk berkontribusi untuk percepatan pembangunan Jembatan Lalan, memperjelas ini agar perusahaan benar-benar bertanggungjawab," ungkap dia.
Kwtua Asosiasi AP6L Humala Oloan melanjutkan, pihaknya berkomitmen untuk membangun Jembatan P6 Lalan hingga selesai. Seperti, untuk normalisasi penyebarangan warga sudah dilakukan dan evakuasi puing-puing jembatan progres dalam satu bulan akan kami selesaikan.
"Tugas berat adalah menghilangkan pilar di tengah. Sekarang tender sudah proses ke undangan sampai kontrak pada tanggal 16 Januari 2025, insyaallah ditanggal itu juga pembangunan juga sudah mulai berjalan," kata dia.
Sementara, usai mendengar semua penjelasan tersebut, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menuturkan, pihaknya mengapresiasi atas penyampaian update progres pembangunan jembatan P6 Lalan tersebut. Sambil menunggu update selanjutnya, diharapkan progres ini di sosialisasikan ke masyarakat.
"Tentu kita berharap proses pembangunan Jembatan P6 Lalan ini dilanjutkan dan dijalankan sesuai kesepakatan bersama. Jika tidak dilakukan seperti apa dalam kesepakatan, kita akan proses sebagaimana mestinya," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait