PALEMBANG, iNewspalembang.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengingatkan, agar PT OKI Pulp and Paper memperluas jangkauan CSR mereka.
Karena banyak program Pemprov Sumsel yang salah satunya ‘Gerakan Serentak’ untuk membantu kesejahteraan masyarakat secara bersama-sama.
“Sehingga beberapa program-program seperti pengendalian inflasi, penurunan angka stunting. penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dapat diatasi secara bersama-sama dengan efektif,” ujar dia, saat menerima jajaran direksi PT OKI Pulp and Paper di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (15/3/2024).
Soal kendala realisasi investasi akibat adanya pendangkalan di kawasan Air Sugihan, Fatoni mendorong PT Pulp and Paper bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel untuk berkoordinasi ke Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).
Agar rencana kegiatan pendalaman Alur Muara Sungai Sugihan untuk keselamatan pelayaran bisa segera direalisasikan sehingga mendukung pertumbuhan investasi di Sumsel.
"Kami sangat mendukung semua investasi di Sumsel. Karena itu jika ada kendala kita akan segera carikan solusinya," kata dia.
Sementara, Kuasa Direksi PT OKI Pulp and Paper Mills Gadang Harto Hartawan mengungkapkan, berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), terhitung hingga Q4 Tahun 2024 yakni nilai investasi existing mills untuk Pabrik Pulp dan Seaport kurang lebih sebesar Rp 54,8 triliyun dan pabrik tissue kurang lebih senilai Rp 11,8 triliyun atau total kurang lebih Rp 66,7 triliyun.
Proyek pengembangan saat ini, yakni rencana investasi project phase II (pabrik pulp) kurang lebih senilai Rp 33,9 triliyun, kemudian realisasi investasi phase II kurang lebih sebesar Rp 9,6 triliyun.
“Selanjutnya terkait investasi project phase III (hilirisasi industri kertas dan tissue) kurang lebih sebesar Rp 36,3 triliyun. Pengembangan OKI Pulp and Paper ini kita bagi IV phase namun untuk pengenbangan phase III dan IV ada kendala-kendala,” ungkap dia.
“Untuk itulah kita meminta bantuan pemda mensupport kami agar dapat melanjutkan proyek pengembangan phase III senilai Rp36 triliyun lebih," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait