PALEMBANG, iNewspalembang.id – Hutan Kita Institute (HaKI) menemukan ada 370 sebaran titik panas (hotspot) dan titip api (firespot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Wilayah Sumsel.
Data yang dimiliki HaKI ini bersumber dari satelit Terra/Agua-MODIS yang dirangkum dari tanggal 1 hingga 8 Sepember 2023.
Menurut Direktur Eksekutif HaKI Deddy Permana, dari 370 sebaran hotspot dan firespot tersebut, 645% hotspot atau 200 titik ada di area lahan gambut dalam konsesi perkebunan.
“Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) paling banyak yakni 197 hotspot. Dari 197 hotspot itu, ada 155 hotspot di lahan gambut dan sisanya ada sebagian di lahan konsesi perkebunan,” ujar dia.
Kemudian, ungkap Deddy, hotspot terbanyak kedua ada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan total 56 hotspot. Sebaran hotspot di Muba ini ada sekitar 35 titik api di lahan gambut.
“Selain OKI dan Muba, di Kabupaten Lahat juga ada 20 hotspot, Ogan Ilir 19 hotspot, Musi Rawas (Mura) 17 hotspot dan Musi Rawas Utara (Muratara) ada 14 hotspot. Untuk kabupaten lain jumlah hotspotnya masih di bawah 10,” ungkap dia.
Deddy menjelaskan, agar sebaran hotspot dan firespot di wilayah Sumsel ini tidak lebih meluas, maka perlunya duduk bersama bagi multi stakeholder untuk memikirkan strategi mitigasi untuk mengantisipasi, menekan hingga mengurangi hotspot tersebut.
“Mengingat kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi dan cenderung semakin ekstrem,” jelas dia.
“Dampak dari banyaknya asap dari abu sisa-sisa karhutla yang tersebar di wilayah Sumsel tersebut, menyebabkan terjadi penurunan kualitas Udara menjadi tidak sehat, termasuk Palembang,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait