SURABAYA, iNewspalembang.id – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak, dilantik sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jatim, Kamis (15/6/2023)
Pelantikan Emil tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Umum MES Erick Thohir, termasuk kepengurusan MES Jatim di Gedung Islamic Center Surabaya.
“Mas Emil ini menjadi Pimpinan MES yang bukan kaleng-kaleng. Luar biasa. Beliau sudah seperti adik saya sendiri. Presentasinya Wow, implementasinya Wow,” ujar Erick.
Program kerja dan keberhasilan pengembangan ekonomi syariah yang dilakukan MES Jatim, ungkap Erick, akan dijadikan acuan bagi MES Wilayah di seluruh Indonesia. Karena MES Jatim sukses mengembangkan model bisnis yang mempercepat pengembangan ekonomi syariah di provinsi tersebut.
Benchmarking model bisnis MES Jatim ke MES wilayah lain, sambung Erick, diperlukan agar MES secara nasional memiliki bisnis model yang mirip. MES Jatim memiliki keunggulan karena telah melakukan berbagai trial and error dalam operasionalnya.
“Contoh, saat menerapkan konsep Satu Koperasi Satu Produk, MES Jatim menemukan konsep itu tidak maksimal. Karena fungsinya ada turunannya, logistik, hingga cost of production. Ini perlu ditiru, agar kita tidak belajar dari satu kesalahan ke kesalahan yang lain, sehingga kita terbelenggu dan tidak maju-maju,” ungkap dia.
Menteri BUMN itu menjelaskan, bahwa warga MES diharapkan menyadari bahwa Indonesia lagi memasuki momentum keemasan yang hanya akan didapatkan sekali karena tidak bisa diulang.
“Momentum itu adalah besarnya angkatan produktif yang menopang pertumbuhan ekonomi. Dimana 55 persen dari jumlah penduduk Indonesia berusia 35 tahun ke bawah,” jelas dia.
“Namun, momentum itu tak akan berlangsung lama. Pada tahun 2045, Indonesia tak akan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia lagi. Akan masuk Pakistan dan Nigeria,” imbuh dia.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia pun, tambah Erick, Indonesia akan segera disusul Pakistan. Dimana pada tahun 2050, nomor 1 adalah India, kedua Pakistan, dan ketiga Indonesia.
“Tahun 2045, saat kita bicara Indonesia emas, dengan pertumbuhan 5 persen setiap tahun. Apakah benar? Belum tentu. Karena pada 2038, piramida (demografi penduduk) akan mulai terbalik. Seperti di Jepang, yang tua lebih banyak dari yang muda. Akan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, itu fakta,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait