Ini Alasan Mendikdasmen Keluarkan Edaran ke Setiap Pemda, Sebut Cara Pelajar Sampaikan Aspirasi

JAKARTA, iNewspalembang.id – Banyaknya pelajar yang ikut turun ke jalan saat aksi demonstrasi di sejumlah daerah pada akhir Agustus lalu, menjadi perhatian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Terhadap hal itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyatakan, telah mengeluarkan edaran kepada pemerintah daerah (pemda) untuk mencegah pelajar ikut turun ke jalan.

Baca Juga

Ini Respons Manajemen seusai Pengrusakan Toko Resmi Merchandise Arema FC

“Sudah kita sampaikan edaran itu ke kepala dinas provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar dia, Minggu (7/9/2025).

Aspirasi demokrasi yang ingin disampaikan pelajar, kata Mu'ti, sebaiknya disalurkan tanpa harus meninggalkan sekolah dan melalui cara yang lebih pas.

Jadi, sambung Mu’ti, para guru, kepala sekolah, hingga orang tua diharapkan agar membimbing siswa untuk menyalurkan aspirasi tanpa mengesampingkan kegiatan sekolah.

“Mari kita mengajak para pelajar ini untuk lebih fokus mereka belajar, lebih fokus untuk mereka mencapai cita-cita yang mulia dalam meraih masa depan yang gemilang,” kata dia.

Seperti diketahui, bahwa sebelumnya Polda Metro Jaya menangkap 337 orang terkait aksi demo berujung anarkis di gedung DPR/MPR pada 25 Agustus 2025. Sebanyak 202 orang di antaranya merupakan anak-anak.

“Polda Metro Jaya telah melakukan upaya pengamanan 337 orang sehingga situasi saat itu tanggal 25 (Agustus) kondusif,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/9/2025) malam.

Ade Ary melanjutkan, setelah pihaknya mendata semua orang yang diamankan. Pelaku anak-anak kemudian dikembalikan ke orang tuanya.

"Dilakukan konseling terhadap anak dengan mengundang stakeholder, mengundang KPAI, dinas terkait, mengundang orang tuanya, menghubungi pihak sekolahnya, keesokan harinya anak-anak ini dikembalikan ke orang tuanya, ke keluarganya masing-masing," tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha