get app
inews
Aa Text
Read Next : Siap Bentuk Koperasi Merah Mutih di Ogan Ilir, Gubernur Herman Deru Pantau Pengrajin Tenun Songket

Ini Alasan Gubernur Sumsel Pilih Bekas Aliran Sungai Ogan Mati untuk Kolam Retensi di Baturaja

Minggu, 01 Juni 2025 | 11:35 WIB
header img
Gubernur Sumsel, Herman Deru saat meninjau bekas aliran Sungai Ogan Mati, di Kelurahan Kemalaraja, Baturaja Timur, Kabupaten OKU, Sabtu (31/5/2025). (iNewspalembang.id/ist)

BATURAJA, iNewspalembang.id – Wilayah bekas aliran Sungai Ogan Mati, di Kelurahan Kemalaraja, Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), bakal dibangun kolam retensi.

Hal itu diketahui setelah Gubernur Sumsel, Herman Deru bersama Kepala Dinas PSDA Sumsel Herwan, Kepala Bappeda Sumsel Regina Ariyanti, Wakil Bupati OKU Marjito Bachri, melihat langsung kawasan bekas aliran Sungai Ogan Mati, di Kelurahan Kemalaraja, Sabtu (31/5/2025).

Herman Deru menyampaikan, bahwa ada cerita tentang Sungai Ogan Mati dan ini ternyata sudah serut ditumbuhi semak karena sedimentasi. Nah, ini yang akan diinstruksikan ke Bappeda, PSDA, serta Pemkab OKU untuk memastikan lahan tersebut.

“Kalau memang lahan ini punya negara, artinya bukan dimiliki perorangan bisa langsung kita kerjakan, agar menjadi kolam retensi, sekaligus tempat wisata. Tapi jika milik perorangan kita cek dulu bukti kepemilikannya,” tegas dia.

Herman deru mengatakan, Pemprov Sumsel berkomitmen mempercepat pembangunan untuk mengantisipasi banjir di Kabupaten OKU. Terlebih, pihaknya meninjau langsung lokasi rencana pembuatan kolam retensi, yang dananya bersumber dari Bantuan Gubernur bersifat Khusus (Bangubsus) yang telah diusulkan Pemkab OKU ke Pemprov Sumsel.

"Ini bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat. Pembangunan kolam retensi ini nantinya berfungsi mencegah terjadinya genangan banjir yang menjadi keluhan warga," kata dia.

Proyek pembangunan kolam retensi ini, ungkap Herman Deru, bagian dari program rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur yang tersebar di beberapa titik rawan banjir di wilayah OKU.

Karena, sambung dia, Jalan Gotong Royong sendiri diketahui kerap mengalami banjir akibat luapan Sungai Ogan saat musim penghujan, yang berdampak pada aktivitas warga.

“Namun, pentingnya kualitas pengerjaan agar infrastruktur yang dibangun dapat bertahan lama dan berfungsi optimal. Masyarakat juga harus berperan peran aktif menjaga dan memelihara infrastruktur yang dibangun agar dapat dinikmati dalam jangka panjang,” tandas dia.

 

 

 

 

 

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut