Kasus Gratifikasi K3 pada Disnakertrans Sumsel, Kejari Palembang Tetapkan Dua Tersangka Baru

PALEMBANG, iNEWSpalembang.id - Pengembangan perkara dugaan gratifikasi terkait surat perizinan keterangan layak K3 pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumsel kembali memunculkan dua tersangka baru.
Hal tersebut setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang kembali menetapkan dua tersangka baru yakni, Firmansyah Putra (FP) selaku Kabid Disnakertrans Sumsel dan Harni Rayuni (HR), pihak PJK3 Pembinaan PT Dhiya Aneka Teknik.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Palembang, Hutamrin SH MH, didampingi Kasi Pidsus, Ario Apriyanto Gofar SH MH, Kasubag Bin, Iwan Setiawan SH dan Kasubsi Intelijen, Fachri SH menyampaikan, bahwa kedua tersangka itu diduga turut serta dalam praktik tindak pidana korupsi (tipikor) yang melibatkan suap atau gratifikasi terkait surat perizinan keterangan layak K3 pada Disnakertrans Sumsel
"Tersangka FP ini diduga berperan dalam memfasilitasi, serta mengkoordinasikan aliran dana suap yang berkaitan dengan perizinan dan pengawasan PJK3 di lingkungan Disnaker Provinsi Sumsel," ujar Hutamrin, Senin (17/2/2025).
Berikutnya, ungkap Hutamrin, untuk tersangka Harni Rayuni, diduga berperan sebagai pihak yang memberi sejumlah uang dalam rangka memperlancar proses perizinan dan rekomendasi teknis yang dikeluarkan oleh Disnaker.
"Saat ini kedua tersangka telah dilakukan pemeriksaan intensif dan dilakukan tindakan penahanan guna kepentingan penyidikan lebih lanjut," ungkap dia.
Hutamrin menjelaskan, bahwa pasal yang disangkakan terhadap kedua tersangka yakni, dijerat dengan Pasal 12 huruf B, huruf E, Pasal 11 Undang - Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 jo Pasal 56.
Editor : Sidratul Muntaha