Kapolrestabes Palembang Minta Empat Pejabat yang Baru Sertijab segera Adaptasi Tugas Pokok

PALEMBANG, iNEWSpalembang.id – Tiga perwira menengah (pamen) dan satu perwira pratama (pama) di lingkunan Polrestabes Palembang yang baru melakukan serah terima jabatan diharapkan segera mengadaptasi kan tugas pokoknya.

Hal tersebut disampaikan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) 3 Kapolsek dan 1 Kasat Polairud Polrestabes Palembang, sekaligus peresmian gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, di Mapolrestabes Palembang, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga

Ini Jumlah Tindak Pidana yang Diselesaikan Satres Narkoba Polrestabes Palembang Selama 2024

Diketahui, bahwa pamen dan pama yang di sertijab yakni Kasat Polairud Polrestabes Palembang Kompol Suprawira, digantikan AKBP Yudha Setiawan yang sebelumnya menjabat Kasubditkamsel Dit Lantas Polda Sumsel.

Jabatan baru Kompol Suprawira sendiri sebagai Kasiharkan Subditfasharkan Ditpolairud Polda Sumsel. kemudian, tiga Kapolsek baru yakni, Kapolsek IB I AKP Ricky Mozam, Kapolsek SU II Kompol Dedy Ardiansyah, Kapolsek Sako Kompol Amsaludin.

"Sebagaimana isu yang saat ini berkembang maraknya kejahatan jalanan, baik itu kejahatan yang terkoordinasi pencurian biasa, pencurian dengan kekerasan dengan pemberatan yang menjadi momok tidak hanya di Polrestabes Palembang namun diseluruh Indonesia," ujar dia kepada awak media, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga

Kapolrestabes Palembang Sebut Jumlah Tindak Pidana Selama 2024 Meningkat, Penyelesaiannya Menurun

Terkait peresmian penggunaan gedung SPKT, Harryo mengatakan, bahwa gedung ini khusus untuk layanan pengaduan tindak pidana dan pengaduan masyarakat yang letaknya didepan pintu masuk Polrestabes Palembang tepatnya disamping pos penjagaan.

“Kita berharap, bisa memberi akses pengaduan dengan mudah, bisa fleksibel untuk seluruh para pengadu baik orang tua, perempuan, difabel. Untuk difabel telah dilengkapi sarana penunjang, mulai dari lantai yang bergigi untuk penyandang tuna netra, untuk orang tua dan perempuan ada pegangan tangan di masing-masing sisi pinggir tembok, sarana ruang tunggu dan untuk ibu menyusui," tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha