PALEMBANG, iNewspalembang.id - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Teten Masduki menyatakan, pemerintah mendorong percepatan implementasi penggunaan 30 persen ruang publik untuk kegiatan usaha UMKM.
"Sudah saatnya UMKM mengalami transformasi dan inovasi, untuk mencapai target Indonesia di Tahun 2045 sebagai negara berpendapatan tinggi" ujar Teten saat berbicara pada acara Hari UMKM Nasional 2024, di Dining Hall Jakabaring, Palembang, Kamis (5/9/2024) lalu.
Teten juga menyampaikan, bahwa pemerintah terus mempercepat implementasi belanja 40 persen produk lokal, termasuk menyerap produk-produk UMKM.
Nah pada ajang ini, Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang bersama SKK Migas Perwakilan Sumbagsel dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumsel mengusung produk unggulan UMKM binaan dari Desa Sukamaju, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yakni madu lebah sabak yang sudah diproduksi kelompok ternak lebah madu di Desa Sukamaju yang berdiri sejak tahun 2021.
Kemudian, dari Desa Mendis, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan stick buah naga, keripik pare, dan keripik tempe. Bahan baku stick buah naga didapat dari buah naga hasil budidaya Kelompok Tanggap Api Desa Mendis (Ketan Adem).
PKK Desa Mendis juga menghasilkan produk lain seperti sabun, hand sanitizer, dan disinfektan yang berasal dari sereh wangi, hasil dari Tanaman Obat Keluarga (Toga) PKK Desa Mendis.
Field Manager PHE Jambi Merang, R Satrio Mursabdo mengatakan, dengan memamerkan produk UMKM binaan di berbagai ajang, pihaknya berharap produk-produk ini semakin dikenal dan pemasarannya dapat semakin meningkat.
"Dengan begitu, akan meningkatkan roda ekonomi bagi kelompok masyarakat tersebut," kata Satrio.
Selain mengusung produk UMKM, booth SKK Migas-KKKS Sumsel juga memberi edukasi ke pengunjung terkait industri hulu migas, termasuk kepada mahasiswa. PHE Jambi Merang turut berperan dalam memberi edukasi kepada 20 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Palembang.
Sementara, Community Development Officer PHE Jambi Merang, Cut Mutia Dwi Purnamasari mengungkapkan, pihaknya juga telah melaksanakan berbagai program TJSL (Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan) kepada para mahasiswa.
Kemudian, sambung Cut Mutia, PHE Jambi Merang berkomitmen menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang ekonomi, sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin pertama, yaitu pengentasan kemiskinan dan poin delapan, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
"Produk-produk unggulan dari desa-desa binaan menjadi contoh nyata sinergi antara perusahaan dan masyarakat dalam menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal, sekaligus membuka peluang lebih besar di pasar nasional," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha