PALEMBANG, iNewspalembang.id – Pelanggan disejumlah wilayah terkena dampak, akibat pengurangan produksi air bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Musi Palembang.
Direktur Operasional (Dirop) Perumda Tirta Musi Palembang, Cik Mit menyampaikan, pelanggan yang terdampak karena pengurangan produksi air bersih ini ada di kawasan Seberang Ulu (SU) meliputi pelanggan, Kecamatan SU 1, Kertapati, Seberang Ulu 2, Plaju dan Jakabaring.
“Akibat faktor alam yang melanda daerah hulu aliran air Sungai Ogan yang sebagai air baku Perumda Tirta Musi, tentu berpengaruh pada tingkat kejernihan distribusi air bersih bagi pelanggan,” ujar dia, Kamis (30/5/2024).
Cik Mit pengatakan, bahwa pengurangan produksi air bersih ini disesuaikan dengan Standar tingkat kekeruhan (turbidity) Sungai Musi yang menjadi bahan baku Tirta Musi Palembang sesuai dengan Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 dengan normal 50 sampai dengan 70 NTU.
Terjadinya peningkatan kekeruhan air (Turbidity) yang disebabkan meluapnya Sungai Ogan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) belum lama ini, sambung dia, sangat berpengaruh kepada Intake Ogan pada Minggu (26/5/2023), yang tingkat kekeruhan air menapai 980 NTU.
“Adanya keputihan (keruh) pada distribusi air bersih pelayanan Instalansi Pengelolaan Air (IPA) Ogan. Namun, sekarang sudah berangsur normal tingkat kekeruhan air dari Sungai Ogan turun 250 NTU,” kata dia.
Nah, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan turbidity akibat banjir besar, yang melanda Kabupaten Lahat pada tahun 2023 yang menyebabkan sungai meluap. Namun, ganguan tingkat kekeruhan ini hanya melanda kawasan Seberang Ulu (SU) saja, karena air bakunya bersumber Sungai Ogan.
“Biasanya turbidity 150-200 NTU, itu pun jika turun hujan. Karena tingkat kekeruhan ini fluktuatif, maka pengurangan debit air juga fleksibel,” ungkap dia.
Melihat kondisi turbidity saat ini, jelas Cik Mit, maka PDAM Tirta Musi mengurangi produksi air bersih Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ogan. Produksi di IPA Ogan yang memiliki kapasitas 1280 liter per detik (Ipd) mengalami pengurangan 130 Ipd menjadi 1150 Ipd.
“Namun saat ini sudah berangsur normal maka kapasitas produksi sudah ditingkatkan lagi. Dampak dari air baku sangat keruh ini memang berdampak ke pelanggan, di mana air tidak sejernih yang sebelumnya tapi tetap layak dikonsumsi,” jelas dia.
Tak lupa, Cik Mit menuturkan, manajemen PDAM Tirta Musi memohon maaf apabila terjadi gangguan pendistribusian air ke wilayah pelayanan IPA yang kapasitasnya berkurang dan kualitas air bersih yang sedikit menurun.
“Namun terus diupayakan tetap memenuhi standar regulasi Permenkes Nomor 492 Tahun 2023. Kita tidak bisa memprediksi faktor alam,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha