get app
inews
Aa Text
Read Next : DPRD Sumsel Tandatangani Berita Acara Penetapan Paslon Terpilih pada Pilkada Gubernur Sumsel 2024

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Bernilai Rp10 Triliun Mulai Operasi

Jum'at, 28 Januari 2022 | 18:24 WIB
header img
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang pembangunannya bernilai Rp10 triliun, mulai beroperasi di Lahat, dan akan diresmikan Menteri BUMN pada Maret mendatang. (Foto : Humas Pemprov Sumsel).

 PALEMBANG, iNews.id - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang pembangunannya bernilai Rp10 triliun, mulai beroperasi di Lahat, dan akan diresmikan Menteri BUMN pada Maret mendatang.

Gubernur Sumsel Herman Deru bangga hadirnya  PLTP di wilayah Sumsel,  keberadaan  PLTU ini salah satu dukungan  PT  Supreme Energy  menuju Sumsel menerapkan energi baru terbarukan.

"Prinsipnya ini memperkuat komitmen kita (Sumsel) menuju energi baru terbarukan," kata Herman Deru saat menerima Direktur Eksekutif PT  Supreme Energy Rantau Dedap, Nisriyanto dan Wakil Direktur PT  Supreme Energy Rantau Dedap, Priandaru Effendi, dalam rangka melaporkan perkembangan kegiatan Proyek PLTP Rantau Dedap 91,2 MW  di Ruang Tamu Gubernur, Jumat (28/1/2022).

Deru berpesan,  PT Supreme Energy tetap menjaga kelestarian lingkungan alam di wilayah kerja.  Termasuk kelestarian  hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS).

"Kelestarian alam di sana saya minta harus terjaga, ini juga komitmen kita dalam menjaga kelesatrian alam,"  ucapnya.

Herman Deru ingin  PT Supreme Energy Rantau Dedap berkontribusi  mengurangi angka pengangguran di Sumsel  dengan menyerap tenaga kerja lokal.

Sementara itu, Direktur Eksekutif PT Supreme Energy Rantau Dedap, Nisriyanto melaporkan selesainya pembangunan proyek PLTP di Kabupaten Muaraenim, Lahat dan Kota Pagaralam. 

"Alhamdulilah diakhir tahun lalu 26 Desember 2021 itu sudah beroperasi secara komersial dan dapat menyalurkan listrik sebesar 91,2 MW ke PT Perusahaan Litrik Negara (PLN) melalui gardu induk Lumut Balai dan selanjutnya masuk ke jaringan utama PLN di Kabupaten Lahat," ia menerangkan.

Nisriyanto menerangkan, PLTP ini akan disalurkan ke PLN yang terkoneksi dari utara ke selatan itu melewati Sumatera Bagian Selatan dengan daya 275 KV dan itu disalurkan ke gardu induk Lumut Balai 150 KV, kemudian disalurkan ke jalur yang terkoneksi sehingga alirannya bisa kemana-mana terutama di daerah sekitar.

"Untuk kapasitas 91,2 MW ini memiliki jalur yang ada di dalam gardu induk dan akan disalurkan ke daerah Muaraenim, Lahat dan Pagaralam. Sisanya akan masuk yang ke koneksi tadi sebesar 275 KV," ia mengungkapkan.

Ia mengatakan, hadirnya PLTP   dapat medukung tersedianya listrik di Sumsel sehingga akan mendukung kegiatan dan industri lainnya salah satunya dimanfaatkan untuk kendaraan listrik. 

Menurutnya, pembangunan PLTP  memang dipilih wilayah berada di daerah pengunungan dengan ketinggian 2.000 hingga 2.600 mdpl.

"Yang kita cari itu adalah uap panas, bahkan sudah kita lakukan studi dari 2012 dan kita simpulkan lokasi yang  tepat di daerah Muaraenim, Lahat dan Pagaralam," kata dia.

Ia mengungkapkan,   pembangunan PLTP ini   menelan dana   cukup besar mencapai Rp.10 Triliun lebih. 

"Untuk membangun 91,2 MW itu lebih dari 10 triliun. Ini komitmen kami untuk mengembangkan teknologi pembangkitan yang ramah lingkungan, serta mewujudkan panas bumi di Sumsel," ucap dia. 

Peresmian PLTP ini   rencananya  dilakukan pada  Maret 2022 dengan mengundang Menteri BUMN.

"Kita sudah mengundang  Gubernur Herman Deru, dan untuk  Menteri nanti kita sesuaikan dengan jadwalnya,"  ia memungkasi.
 

Editor : Agustian Pratama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut