Wakapolda Sumsel Sebut Pemerintah Bisa Berdayakan Pembuat Senpira sebagai Pengrajin Besi

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Wakapolda Sumsel Brigjen Zulkarnain memimpin pemusnahan senjata api rakitan (senpoira) di Mako Brimob Talang Kelapa Palembang, Senin (17/4/2023).

Brigjen Zulkarnain menyatakan, senpira yang dimusnahkan itu hasil dari Operasi Sempi Musi 2023 yang digelar sejak 23 Februari - 2 Maret 2023 di wilayah Sumsel itu, sebanyak 429 pucuk dengan 53 amunisi.   

Baca Juga

Potret Pemusnahan 432 Puncuk Senjata Api Rakitan Hasil Operasi Senpi di Sumsel

“Sebagian besar senpira ini hasil serahan masyarakat dan ungkap kasus. Ada laras panjang sebanyak 294 pucuk dan 135 lahar pendek ini dimusnakan dengan cara dipotong menggunakan gerinda,” ujar Wakapolda, yang ditemani unsur Forkopimda Sumsel, Senin (17/4/2023).

Zulkarnain mengungkapkan, pada Operasi Senpi Musi 2023 kemarin, polda Sumsel mengambil kebijakan bagi masyarakat yang secara sukarela menyerahkan senjatanya dan tidak di proses.

“Tetapi bila hasil ungkap kasus akan dilanjutkan proses hukum," tegas dia.

Baca Juga

Simpan Senjata Api Rakitan, Begini Akhirnya Nasib Pedagang Pecel Lele di Palembang

Zulkarnain  menjelaskan, senpira ini sebagian besar berasal dari Kabupaten Pali 76 pucuk, Muara Enim 75 pucuk dan OKl 69 pucuk, sisanya dari kabupaten dan kota di Sumsel.  

“Kita prihatin dengan maraknya senpira di Sumsel ini. Sebaiknya pemerintah memberdayakan mereka ini sebagai pengrajin besi atau pembuat senjata api. Mereka punya kemampuan, kalau diberdayakan mereka akan bisa bekerja dan pasti akan meninggalkan kegiatan negatif " jelas dia. 

Wakapolda menambahkan, nantinya pengrajin ini biasanya membuat senpira bukan karena pesanan tapi berdasarkan amunisi yang dimiliki.

Baca Juga

Warga Serahkan Dua Senpira ke Polsek Mariana

“Maka dari itu amunisi harus di jaga baik baik dan di audit, yang benar seperti brimob banyak memiliki amunisi,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha