get app
inews
Aa Text
Read Next : Oknum Polisi di Palembang Intimidasi Sopir Pikap di Depan Anaknya, Dituduh Bawa Sabu Ternyata Pisang

Viral, Gunting Jari Bayi saat Perawatan, Oknum Perawat RS Muhammadiyah Dinonaktifkan

Minggu, 05 Februari 2023 | 15:16 WIB
header img
Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang, Muksin saat memberikan keterangan pers terkait kejadian putusnya jari bayi saat perawatan (FOTO: IST)

 

PALEMBANG, iNewspalembang.id - Seorang bayi perempuan berusia delapan bulan inisial AR harus kehilangan jari kelingkingnya lantaran diduga terpotong dengan gunting oleh oknum perawat rumah sakit.

Suparman (38) orangtua dari bayi tersebut kini melaporkan oknum perawat itu ke Polrestabes Palembang lantaran anaknya telah kehilangan jari kelingking.

Ia menceritakan, peristiwa tersebut bermula saat anaknya mengalami demam tinggi dan harus dilarikan ke rumah sakit, Jumat (3/2/2023). Sang anak pun mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Muhammadiyah Palembang dengan pemasangan selang infus di tangan sebelah kanan.

Tak lama, diketahui jika selang infus AR mampet sehingga istri dari Suparman pun memanggil perawat untuk memperbaiki saluran infusnya. Diduga, saat itu perawat kesulitan buka perban untuk membetulkan selang infus AR. 

"Perawat itu lantas mengambil gunting untuk memotong perban, sayangnya jari kelingking anak saya juga ikut terpotong," kata sang ayah. 

Atas kejadian tersebut, Manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang mengambil tindakan berupa menonaktifkan DN sebagai perawat 
Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang, Muksin mengatakan, DN berstatus sebagai perawat tetap. Bahkan, ia telah bekerja selama 18 tahun terakhir.

“DN kini dinonaktifkan sementara akan diproses oleh komite medik,”kata Muksin, saat memberikan keterangan, Sabtu (4/2/2023).

Muksin menjelaskan, saat mengetahui jari AR putus akibat tergunting oleh DN, mereka langsung mengambil tindakan berupa operasi terhadap bayi tersebut.  Setelah 1,5 jam operasi penyambungan jari dilakukan, bayi tersebut kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebagai bentuk permintaan maaf, pihak rumah sakit juga memindahkan ruang perawatan yang sebelumnya kelas III naik menjadi VIP. “Di ruangan VIP AR dijaga tiga perawat dan dokter untuk memantau perkembangannya,”ujar Muksin.

Atas insiden ini, pihak rumah sakit berharap kepada keluarga untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan. “Kami juga sudah minta maaf kepada keluarga korban,” pungkasnya. 

 

Editor : Andhiko Tungga Alam

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut