PANGKALAN BALAI, iNewspalembang.id – Sebanyak 2.412 kepala rumah tangga di Sumsel mendapatkan bantuan pasang baru listrik lewat Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bersinergi dengan DPR RI.
Menurut Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM, Dwinugroho, saat ini masih ada masyarakat tidak mampu yang sudah ada jaringan listrik PLN di depan rumah. Namun, belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN.
“Karena faktor ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga,” ujar dia, pada peresmian dan penyalaan pertama Program BPBL Tahun Anggaran 2022 di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Jumat (9/12/2022).
Saat ini, ungkap Nugroho, Sumsel sudah tersambung sebanyak 2.412 rumah tangga. Sedangkan khusus untuk Kabupaten Banyuasin sendiri mendapatkan 1.131 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan.
“Upaya pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat untuk memperoleh akses listrik salah satunya adalah Program BPBL, yang hari ini dilakukan peresmian dan penyalaan pertama untuk Sumsel, tepatnya di Kabupaten Banyuasin,” ungkap dia.
Sementara, Anggota DPR RI, Yulian Gunhar menjelaskan, DPR bersama pemerintah hadir untuk masyarakat yang belum terlistriki melalui program BPBL ini.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi program BPBL ini,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Bupati Banyuasin Askolani Jasi menuturkan, program BPBL ini merupakan program Presiden melalui Kementerian ESDM yang dilaksanakan oleh PLN, dan diharapkan dengan program BPBL mampu untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat dengan akses listrik milik sendiri.
“Walau sudah 100 persen terlistriki, namun masih terdapat desa yang belum tersambung listrik. Ada tiga desa yang kondisinya sangat jauh dan dilindungi hutan lindung. Saya berharap agar semua terselesaikan,” tutur dia.
EVP Penjualan Layanan dan Retail PT PLN (Persero), Saleh Siswanto menerangkan, program BPBL ini salah satu dari sekian upaya pemerataan akses listrik ke seluruh nusantara, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan memberi bantuan pasang baru listrik 450 VA, bagi Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Ini bukti nyata dukungan BUMN mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen, yang saat ini rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia hingga semester I 2022 telah mencapai angka 99,56%,” terang dia.
Penyalaan pertama Program BPBL secara simbolis dilakukan pada dua rumah warga di Desa Pangkalan Benteng yakni, milik Rachman (36), seorang kuli bangunan yang merupakan penerima manfaat Program BPBL. Kemudian, rumah Abdul Salam (33 tahun), juga kuli bangunan yang selama ini menyalur dari rumah orang tuanya.
Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 VA, 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.
Editor : Sidratul Muntaha