SEKAYU, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muba mengungkapkan ada penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 2021. Dari data BPS Muba, tercatat jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 150 jiwa atau berkurang 0,29 persen dari tahun 2020.
Pada 2020, angka kemiskinan penduduk Muba adalah 16,13 persen. Sementara pada 2021 ini, menjadi 15,84 persen, ada penurunan 0,29 persen.
Statistisi BPS Kabupaten Muba, Heri Sigit Priyanto, dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 2022 di Ruang Rapat Bupati, Jumat (3/12/2021) mengungkapkan, jika sepanjang 11 tahun terakhir, angka kemiskinan di Muba memang terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Dari 2010 sampai 2021 persentasi kemiskinan di Kabupaten Muba menurun sebesar 4,22 persen, dengan rata-rata penurunan sebesar 0,38 persen per tahun. Penurunan angka kemiskinan tidak lepas dari keberadaan program kerja yang telah dilakukan Pemkab Muba yang meliputi, Basis ekonomi yaitu struktur ekonomi Kabupaten Muba didominasi sektor primer, kemudian jumlah anggaran seperti optimalisasi anggaran dalam rangka penanganan Covid-19, kemudian program jangka panjang yang dilakukan mulai ada hasilnya program dan juga perbaikan pelaksanan program, serta faktor external yaitu harga komoditi dan BBM yang stabil.
Sementara faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan ini adalah faktor geografis, luas wilayah dan topograri daerah, kemudian faktor Internal ialah kesuksesan program monitoring perilaku masyarakat dan komoditi asli daerah.
“Ada juga faktor eksternal ialah harga komoditi perkebunan dan BBM. Selain itu juga terjadinya penggadaan data, sehingga penerima bantuan program kemiskinan menjadi tumpang tindih sehingga mempengaruhi tingkat kemiskinan," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Muba Drs Iskandar Syahrianto, menyebut, jika Pemkab Muba punya sederet program pengentasan kemiskinan seperti pada Klaster I, berupa program pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin dan perbaikan terhadap akses pelayanan dasar.
Klaster II, program peningkatan pendapatan dan kemampuan masyarakat miskin. Selanjutnya, klaster III Program Pengembangan dan penjaminan keberlanjutan usaha kecil dan mikro, dan klaster IV Sinergitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan kerjasama dengan Baznas, CSR, DRD, PGN dan perusahaan lainnya.
Sementara itu, Plt Bupati Muba Beni Hernedi sangat bersyukur dengan penurunan kemiskinan di Muba. Kendati begitu, masih ada warga miskin yang perlu dibantu. Pertemuan ini harus jadi gambaran terkait kondisi kemiskinan di Muba.
"Jadi, sudah bisa diketahui apa yang perlu direncanakan kedepan dapat disesuaikan dengan keadaan. Sebenarnya persoalan ini ada pada pendapatan masyarakat, itulah yang menyebabkan kemiskinan, maka perlu pembinaan ataupun modifikasi program yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu juga segera perbaiki data ganda kemiskinan dan segera lakukan percepatan untuk merealisasikan anggaran kegiatan tahun 2022, guna melakukan pengentasan kemiskinan ini," ujarnya.
Menurut Beni, program pengentasan kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan Pemkab Muba, tetapi juga butuh sinergi dari multi stakeholder.
“Alhamdulillah, jajaran Pemkab Muba sangat konsentrasi dalam program penurunan kemiskinan dan pengangguran. Tentu akan lebih banyak warga miskin yang terbantu, jika sinergi antar pemerintah dan swasta bisa dilakukan dengan baik,” ujarnya.
Editor : M. Rizal Effendi