Telan 127 Korban Jiwa, Polda Jatim Jelaskan Kronologis Peristiwa Stadion Kanjuruhan

MALANG, iNewspalembang.id – Kemenangan Persebaya Surabaya 2-0 di kandang Arema FC pada lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Kanjuruan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam memakan ratusan korban.

Berdasarkan kronologis yang disampaikan pada konferensi pers terkait kejadian kerusuhan suporter pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Mapolres Malang, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan, pada pukul 21.58 WIB setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain, dan dilempari oleh suporter Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral dan lain lain.

Baca Juga

Polri Sebut Alasan Enam Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan Belum Ditahan

Pada pukul 22.00 Wib saat pemain dan official Pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC, oleh petugas keamanan di lindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain,” ujar dia saat berada di Mapolres Malang, pada Minggu dini hari (2/10/2022).

Nico mengungkapkan, kemudian suporter Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan. Karena suporter Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan, serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter aremania yang menyerang tersebut. Lalu Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.

“Lalu pihak keamanan masuk ke dalam loby dalam stadion kanjuruhan dan standby di loby depan pintu VIP. Pada pukul 22.30 Wib saat rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, suporter Aremania menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar stadion kanjuruhan serta melempari kendaraan rombongan dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain,” ungkap dia.

Baca Juga

Tinjau Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi Sebut Sepakbola Indonesia Perlu Evaluasi Total

Nico menjelaskan, Aremania juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob dan 2 unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan. Lalu Aremania yg mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata. Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yg dilalui.

“Akibat kejadian tersebut banyak suporter aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka. Suporter aremania yang mengalami luka luka dan sesak nafas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan,” jelas dia.

“Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit di wilayah Kepanjen antara lain RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lain dengan menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya,” tandas dia. 

Daftar kendaraan dinas yang dirusak Suporter Aremania ada 13 unit yakni, Mobil Patroli Lantas Polres Malang 3 Unit (rusak berat); Mobil Patwal Lantas Polrestabes Surabaya 1 Unit (dibakar); Mobil truck Brimob 1 Unit  (dibakar); Mobil pribadi anggota 2 Unit (dibakar); Mobil K9 Polres Malang Kota 2 Unit (rusak berat); Mobil Patroli Polsek Pakis : 2 Unit (rusak); Mobil Patroli Polsek Singosari: 1 Unit (rusak); Mobil Truck Dalmas Polres Malang 1 Unit (rusak).

Daftar total korban dalam kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, korban meninggal dunia 127 orang, dan dalam perawatan 180 orang.

Editor : Sidratul Muntaha