JAKARTA, iNewsPalembang.id - Salah satu legenda Pencak Silat Indonesia yang didaulat menjadi ‘Bapak Pencak Silat Dunia’ mendapatkan penghargaan KONI Lifetime Achievement Award in Sports.
Bapak Pencak Silat Dunia itu, Mayjen TNI Purn H. Eddie Marzuki Nalapraya yang telah berkontribusi besar kepada Pencak Silat, olahraga beladiri asli dan kebanggaan yang tengah diperjuangkan mendunia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta (1984-1987) kelahiran Tanjung Priok, Jakarta 6 Juni 1931 ini mendapatkan penghargaan KONI Lifetime Achievement Award in Sports yang diberikan Selasa (6/7) oleh Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Ketum KONI Pusat mengatakan, penghargaan ini merupakan apresiasi pihaknya kepada kerja keras Eddie Marzuki untuk memasyarakatkan Pencak Silat ke seluruh dunia. "Terima kasih Bapak, semangat Bapak selalu menjadi inspirasi kami semua.,” kata Marcian dalam keterangan resmi dikutip Kamis (8/9).
Menurutnya, keteladanan Eddie Marzuki Nalapraya mencintai pembinaan olahraga khususnya Pencak Silat patutlah dicontoh.
Sementara itu, Bapak Pencak Silat Dunia, Eddie Marzuki terharu menerima penghargaan tersebut, baginya menjadi kewajiban untuk melestarikan budaya bangsa. “Kehormatan bagi saya, pertama kali saya didatangi pimpinan KONI Pusat, terima kasih banyak,” kata Eddie.
Eddie menuturkan kecintaannya kepada silat sudah dari dulu sebagai salah satu pejuang yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada Agresi Militer Belanda 1947, ia tertarik dengan kemampuan Pencak Silat pejuang lainnya dalam melawan penjajah. Sehingga Eddie bersahabat dengan kalangan Silat dan menekuninya.
Eddie sempat menjabat Ketum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB.IPSI) 1981-2003, ia berperan penting dalam upaya membuat Pencak Silat diakui The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda.
Berkat perjuangan Eddie, Pencak Silat resmi masuk daftar UNESCO pada 12 Desember 2019 melalui kegiatan Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia. Kala itu Eddie mengemban amanah sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO dan Olympic tahun 2014-2019.
Sebelumnya pada tahun 1980, Eddie turut serta membentuk Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat). Beberapa organisasi Pencak Silat dari negara lain yang sudah ada antara lain, Persekutuan Silat Singapore (Persisi), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (Pesaka) dan utusan dari Brunei Darusalam.
Pada tahun terbentuknya Persilat, Eddie terpilih sebagai Presiden. Setelah itu, tepatnya pada Tahun 1987, Silat dipertandingkan pada SEA Games. Kompetisi Silat juga diupayakan hadir di negara lain. Pada tahun 2008, Eddie menggagas kejuaraan Pencak Silat di seluruh Eropa dan ia ditetapkan ‘Bapak Pencak Silat Eropa di Swiss’.
Editor : Agustian Pratama