PALEMBANG, iNewspalembang.id – Pihak keluarga almarhum Muhammad Fadlan Deza, angkat bicara terkait munculnya pemberitaan dan informasi di salah satu akun media sosial (medsos) dan media online, yang menyebarkan berita hoaks dan tidak berdasar.
Seperti diketahui, bahwa Muhammad Fadlan Deza (23), ditemukan meninggal dunia pada Jumat (14/11/2025) malam, di Jalan Palem Raya, Dekranasda, Jakabaring, Palembang.
Namun, ketika pihak keluarga lagi berduka, muncul di medsos dan media online yang menginformasikan bahwa Fadlan, yang berasal dari Padang dan sedang magang di bidang IT, ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Jumat, 14 November, sekitar pukul 18.00 WIB.
Ada juga pernyataan dari Forum Komunikasi Kerukunan Antar Suku (FK2AS), yang menyebut Sekretaris Jenderal FK2AS, Ahmad Sazali menyebut, pihaknya menerima laporan mengenai dugaan tekanan pekerjaan dan jam lembur berlebihan yang dialami oleh almarhum.
Menanggapi hal tersebut, Ayah dari almarhum Fadlan, Ir Ibenzani Rada Putra Datuk Rajo Malano menyampaikan, klarifikasi sekaligus keberatan atas pemberitaan yang tidak sesuai fakta dan bisa mencemarkan nama baik putra mereka.
“Pertama, tidak benar putra kami mengalami tekanan pekerjaan ataupun lembur hingga larut malam seperti yang diberitakan. Selama bekerja (Magang Karya BSB), almarhum tidak pernah mengeluh mengenai beban kerja. Ia justru bercerita bahwa pekerjaannya sesuai dengan minat dia,” ujar dia, Kamis (20/11/2025).
“Kedua, anak saya selama bekerja tinggal bersama keluarga dekat kami bukan di kos-kosan. Berita yang beredar itu salah. Ketiga, kami keberatan atas foto almarhum yang digunakan pada berita karena tidak ada persetujuan dari kami pihak keluarga,” imbuh dia.
Keempat, ungkap Ibenzani, bahwa keluarga tidak memiliki hubungan apa pun dan tidak pernah memberikan pernyataan kepada pihak manapun yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Kerukunan Antar Suku (FK2AS).
“Setiap pemberitaan yang mengaitkan keluarga kami dengan forum tersebut tidak benar dan sama sekali bukan berasal dari pihak keluarga. Kami mohon kepada seluruh pihak untuk menghentikan penyebaran informasi yang tidak terverifikasi. Pemberitaan yang tidak akurat hanya menambah beban duka bagi keluarga kami,” tegas dia.
Sementara paman almarhum Fadlan, Arzi Rada Putra melanjutkan, bahwa selama berada di Palembang yang sudah sekitar enam bulan lebih, almarhum tinggal bersama mereka di di Jalan Palem Raya, Dekranasda, Jakabaring, Palembang.
Sebenarnya, sambung Arzi, pihak keluarga sangat terpukul dengan munculnya pemberitaan yang beredar yang tidak benar dan hoaks. Karena, kondisi keluarga lagi berduka, masih ada saja pihak-pihak yang memutar balikan fakta dan menyebar berita bohong.
“Almarhum (Fadlan Deza) ini merupakan keponakan saya atau anak dari adik kandung saya. Jadi dia memang tinggal di rumah saya, bukan di kos-kosan seperti dalam berita itu,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait
