PALEMBANG, iNewspalembang.id - Kolaborasi dua provinsi dalam wujud Misi Dagang 2025 antara Jawa Timur (Jatim) dan Sumatera Selatan (Sumsel) berbuah sejarah baru.
Betapa tidak, nilai transaksi dari gelaran Misi Dagang 2025 di Hotel Wyndham Palembang, hingga Senin (29/9/2025) siang, mencapai Rp820,7 miliar. Bukan tidak mungkin, pada penutupan nanti diperkirakan menembus angka Rp1 triliun.
Menurut Gubernur Sumsel, Herman Deru, bahwa misi ini bukan hanya menjadi ajang transaksi, tetapi menegaskan pentingnya sinergi antar provinsi dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.
“Kita sangat mengapresiasi capaian ini. Karena, kerja sama ini bukan hanya soal angka, melainkan dampak berkelanjutan bagi pembangunan ekonomi daerah,” ujar dia, didampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Kolaborasi ini, kata Herman Deru, lebih membidik pada sektor peternakan yang menjadi pilar utama. Jatim sudah punya keunggulan dalam sistem penggemukan sapi yang modern dan disiplin, sedangkan Sumsel memiliki lahan dan sumber daya alam melimpah.
“Kami ingin mengadopsi pola penggemukan sapi dari Jatim. Disiplin peternak di sana luar biasa, sementara Sumsel punya potensi besar dari sisi penyediaan lahan dan pakan,” kata dia.
Sementara, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, hasil capaian transaksi kali ini melampaui ekspektasi awal.
“Alhamdulillah, transaksi sudah tembus Rp820,7 miliar. Biasanya setelah acara, komunikasi bisnis tetap berlanjut, sehingga angka bisa lebih tinggi,” ungkap dia.
Penekanan misi dagang ini, jelas Khofifah, bukan sekadar urusan dagang, melainkan bentuk dukungan nyata terhadap ketahanan pangan nasional.
“Yang kita lakukan hari ini adalah memperkuat kemandirian, persaudaraan, dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah kolaborasi jangka panjang,” jelas dia.
Tak hanya peternakan, kerja sama juga mencakup sektor pertanian dan pangan. Beberapa poin yang dibahas antara lain peningkatan indeks pertanaman (IP), pelatihan inseminasi buatan, hingga pengembangan komoditas unggulan.
Selain pertanian dan peternakan, transaksi besar juga datang dari sektor perikanan dan industri olahan.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait