TANGERANG, iNewspalembang.id – Presiden Prabowo Subianto menyebut, hasil kajian sejarah membuktikan bahwa sebuah bangsa dapat bertahan ratusan tahun bila memiliki tiga unsur utama.
Pertama adalah tentara yang unggul. Dua adalah polisi dan keamanan yang unggul. Ketiga, dan ini tidak dalam urutan siapa yang lebih penting, yang ketiga adalah pemerintahan yang unggul.
“Yaitu disebut dalam bahasa Inggrisnya adalah excellent civil service. Saya gabungkan menjadi pemerintahan,” ujar dia, saat membuka Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2025 di Nusantara Hall, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis (28/8/2025).
Terkait hal itu, Presiden menegaskan, bahwa peran penting kepala daerah sebagai pemimpin yang paling dekat dengan masyarakat.
“Saudara-saudara adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat. Bersama camat, bersama kepala desa, Saudara-saudara adalah yang paling dekat dengan rakyat. Saudara-saudara seharusnya yang paling tahu denyut nadi rakyat. Saudara-saudara seharusnya yang paling peka terhadap kesulitan rakyat,” tegas dia dihadapan para kepala daerah.
Kemudian, Prabowo menjelaskan, pelajaran sederhana dari sejarah pemerintahan Kekaisaran Ottoman yang menekankan pentingnya pendidikan kepemimpinan dan tata kelola.
“Prinsip-prinsip itu tetap relevan hingga kini dalam membentuk pemimpin daerah yang setia kepada bangsa. Saudara harus menjalankan pemerintah yang bersih dan adil. Kalau tidak, saudara tidak akan berhasil. Ini berlaku untuk setiap tingkat,” jelas dia.
Amanat untuk menegakkan pemerintahan bersih, ungkap Prabowo, tidak hanya berlaku bagi dirinya sebagai Presiden, tetapi bagi seluruh pemimpin daerah hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Karena, sambung dia, pemerintahan yang korup tidak mungkin membawa bangsa menuju kesejahteraan. Atas dasar itulah, Presiden harus menegakkan pemerintah yang bersih dan adil.
“Ini kewajiban saya dan ini kewajiban semua bupati-bupati, dan wali kota-wali kota, dan camat-camat, dan kepala-kepala desa, dan lurah-lurah. Kalau tidak, kita tidak akan jadi negara yang berhasil,” ungkap dia.
“Tidak mungkin ada kemakmuran. Pemerintah yang korup, tidak mungkin membawa kemakmuran kepada rakyat,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait