PALEMBANG, iNewspalembang.id - Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada 3.300 pekerja dari 67 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumsel untuk penyediaan program makan bergizi gratis (MBG).
Menurut Direktur Deputi Dialur Wilayah II Badan Gizi Nasional, Brigjen Pol Sony Sanjaya, bimtek penjamah makanan program MBG ini untuk mensosialisasikan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan para pekerja di dapur.
Mereka juga mendapat arahan terkait kesehatan, keamanan dan higienitas makanan ketika proses pengolahan di SPPG.
"Bimtek ini sangat penting untuk menyampaikan SOP yang harus dilakukan SPPG. Baik dalam penyiapan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan hingga di antar ke sekolah. Bimtek di Sumsel kita lakukan untuk 67 SPPG atau untuk 3.300 orang yang bertugas di dapur untuk tahap awal ini," ujar dia, Sabtu (17/5/2025).
Dalam bimtek yang menghadirkan narasumber dari Dinas Pendidikan, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), akademisi, BPOM, himpunan ahli kesehatan lingkungan Indonesia (HAKLI), dan dinas ketenagakerjaan itu, dilaksanakan pada 5 lokasi di Kota Palembang selama 2 hari.
"Materi yang disampaikan para narasumber ini tentu agar bisa dilaksanakan oleh tugas sebagai pejuang pembangunan gizi anak-anak bangsa. Sehingga mereka perlu dibekali pengetahuan," kata dia.
Kemudian, ungkap Sony, bimtek itu juga sekaligus menjadi upaya BGN mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena pihaknya tak ingin kecolongan seperti kejadian keracunan makanan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita tak ingin lagi ada kejadian lauk yang tidak terjaga dengan baik, berbau dan hal-hal lainnya. Penanganan ayam, daging, ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan harus sesuai SOP. Mudah-mudahan dengan bimtek ini kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tersebut bisa kita zero-kan. Insyaallah tidak ada lagi kasus-kasus jika bekerja sesuai SOP," ungkap dia.
Berikutnya, jelas Sony, sebanyak 67 SPPG yang sudah berdiri di Sumsel sejak Januari-Mei ini akan terus diawasi oleh pihak-pihak terkait. Mulai dari ahli gizi yang memantau kandungan gizi pada makanan, asisten lapangan yang memonitor kegiatan harian di dapur dan lainnya.
Termasuk juga, sambung dia, inspektorat pemantauan dan pengawasan dari BGN untuk memastikan bahan makanan, pengolahan makanan, dan proses lain-lainnya berjalan dengan baik dan sesuai SOP.
"Bahkan, sebelum SPPG didirikan, kita juga akan memastikan air yang dipakai apakah itu dari sumur atau PDAM sesuai ketentuan, ada uji laboratorium yang dilakukan," jelas dia.
Terhadap kasus siswa diduga keracunan yang terjadi beberapa waktu terakhir, terang Sony, bahwa tindakan terhadap SPPG dilakukan bertahap. Diawali dengan teguran hingga penindakan.
"Itu (kasus-kasus) terus kita evaluasi, sehingga ada perbaikan-perbaikan untuk ke depannya," terang dia.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumsel, Awaludin melanjutkan, bimtek iki juga untuk meningkatkan kualitas MBG di Sumsel. Terlebih MBG akan diterapkan kepada seluruh siswa di Sumsel secara bertahap.
"Kita terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi MBG. Tiap sekolah juga ikut membantu pendistribusian ke kelas, mengumpulkan ompreng dan lainnya. Kita juga mengevaluasi jika ada keterlambatan pengantaran. Komunikasi terus kita lakukan agar progra berjalan sesuai harapan," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait