PALEMBANG, iNEWSpalembang.id – Hantaman hujan deras yang turun hampir setiap hari pada awal Maret ini, membuat banyak kawasan di Kota Palembang tergenang.
Walau belum ada data rinci dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, yang jelas pemukiman warga di wilayah-wilayah yang relatif rendah dan jalan-jalan penghubung terkepung air.
Salah satu daerah yang rumah warga tergenang air akibat banjir tersebut yakin di Kelurahan Pipareja Kecamatan Kemuning Palembang. Tentu kondisi tersebut menjadikan warga sangat tidak nyaman.
Baik saat berkendara, yang beraktivitas dan berdagang, harus menyelamatkan semua barangnya masing-masing. Terlebih, saat ini warga terutama umat Muslim tengah menjalani ibadah di bulan Suci Ramadhan.
Dedek Chaniago, Jenderal Baratayudha, mengomentari kondisi Kota Palembang yang tergenang oleh tingginya intensitas hujan, dengan menyebut.
Menurut Dedek, karena masyarakat sudah memutuskan bahwa yang memimpin Kota Palembang selanjutnya setelah Wali Kota (Wako) Harnojoyo dan Wakil Wali Kota (Wawako) Firti Agustinda serta Pj Ratu Dewa dan Pj Cheka Virgowansyah, adalah Ratu Dewa dan Prima Salam (RDPS), berdasarkan Pilkada Palembang 2024 dengan Surat Keputusan MK dan KPU Kota Palembang, maka selanjutnya persoalan Kota Palembang adalah persoalan bersama.
“Maka dari itu, berbagai solusi terbaik dari siapapun termasuk usulan solusi dari Yudha Pratomo Mahyudin YPM), harus diterima. Seperti kritik soal tata ruang yang serampangan, dan izin pembangunan yang tidak sesuai peruntukannya wajib untuk di evalusi,” ujar dia, Sabtu (8/3/2025).
Banjir yang terjadi ini, ungkap Dedek, momentum bagi RDPS untuk segera bekerja cepat mengatasi dari akar masalahnya, agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini ketika hujan turun.
“Tidak patut sesungguhnya menyalahkan hujan, sebab dalam Alquran Surat Al-Rum/30:41 yang berbunyi telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali kejalan yang benar,” ungkap dia.
Kemudian, jelas Dedek, pada Pilkada Palembang 2024 kemarin YPM telah menyampaikan persoalan banjir adalah masalah integritas dan kompetensi. Kota Palembang ini tidak punya Rencana Induk Ketahanan Banjir (RIKB), hingga tidak ada langkah strategis yang komprehensif yang berbasis data untuk mencegah banjir, dengan memperbaiki sistem drainase kota secara menyeluruh.
“Jadi, ini pintu masuk agar Pemkot Palembang segera menyusun RIKB dan setop menyalahkan hujan menjadi penyebab banjir,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait