AMSI Sebut Disrupsi Digital dan Kondisi Politik yang Penuh Tantangan Bikin Media Tak Baik-baik Saja

SIdra
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika menjadi pembicara pada IDC 2024 di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Rabu (28/8/2024). (iNewspalembang.id/ist)

JAKARTA, iNewspalembang.id – Media saat ini dihadapkan pada kondisi yang tidak baik-baik saja. Karena adanya disrupsi yang luar biasa dan kondisi politik yang penuh tantangan.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wahyu Dhyatmika, pada acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Rabu (28/8/2024).

“Dalam satu tahun terakhir, jumlah pengunjung ke website dan aplikasi media berbasis berita menurun drastis. Demikian juga tren pendapatan media. Bahkan, tak sedikit perusahaan media yang mengurangi jumlah jurnalis untuk beradaptasi dengan proyeksi bisnis yang tidak menentu,” ujar dia.

Wahyu mengatakan, disrupsi digital yang terjadi selama 10-15 tahun terakhir mengubah secara mendasar industri pers di semua belahan dunia. Kondisi ini tentu tidak datang tiba-tiba.

“Distribusi berita kini berada di tangan perusahaan platform digital global seperti Google, Meta, X maupun Tiktok,” kata dia, seraya menyebut sama halnya dengan IDC 2024 yang mengangkat tema ‘Inovasi untuk Keberlanjutan’ ini, hadir di tengah kondisi media yang sedang tidak baik-baik saja.

Berdasarkan laporan Reuters Institute for the Study of Journalism pada Januari 2024, ungkap Wahyu, jumlah pengunjung situs berita menurun drastis ketika traffic dari media sosial anjlok signifikan.

“Ada dua kunci bagi media dalam menghadapi kondisi ini. Beradaptasi dengan teknologi yang berubah. Kemudian berinovasi, menciptakan value baru untuk jurnalisme,” ungkap pria yang akrab disapa Bli Komang itu.

Ketua Umum IDA, Dian Gemiano melanjutkan, media harus mandiri secara konten, teknologi, bisnis, dan finansial.  Mandiri bukan berarti anti kolaborasi, anti teknologi.

“Mandiri, lebih proaktif kolaborasi dan berinovasi. Proaktif artinya mendorong inovasi tersebut. Dengan demikian, konten dan bisnis bisa berjalan dengan misi yang sama,” kata dia.

Sementara Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawaty mengungkapkan, media massa harus mempertahankan kredibilitas dan menjadi verifikator rujukan informasi untuk mendapat kepercayaan publik.

Apalagi saat ini masyarakat masih mengandalkan media untuk memperoleh informasi. Berdasarkan data UNESCO tahun 2023, perkembangan penggunaan platform digital indonesia sangat besar dalam akses informasi.

"Trennya pengguna online 79 persen, medsos 60 persen, TV 40 persen, dan media cetak 9 persen. Kita lihat sendiri, tren sekarang masyarakat lebih sering akses dari online untuk berita media,” ungkap dia.

Molly menjelaskan, komitmen pemerintah untuk keberlanjutan media. Salah satunya melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Perpres Publisher Rights.

Perpres ini sebagai kebijakan afirmatif dan komitmen pemerintah dalam menciptakan fair play bagi pelaku industri nasional dari perspektif bisnis. Menciptakan hubungan yang adil dan memastikan media tidak tergerus disrupsi digital.

Direktur USAID Indonesia, Jeffery P Cohen mengingatkan media di Indonesia tentang lansekap digital yang berkembang sangat cepat, seperti kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) sehingga media harus mengimbanginya.

“Media harus mengenal audiensnya, verifikasi, dan konfirmasi karena terlalu banyak disinformasi yang terjadi. Teknologi seperti AI bukan hanya sekadar alat, tapi menjadi bagian integral ekosistem yang bisa mendorong kemajuan,” jelas dia.

“Komitmen AMSI dalam keberlanjutan, bisa menjadi contoh bagi komunitas media. AMSI mampu mendorong penggunaan teknologi dengan bertanggung jawab dan teguh pada etika,” imbuh dia.

IDC 2024 kali ini ditandai dengan kehadiran rangkaian kegiatan Road to IDC 2024 serta ‘Masterclass’. Road to IDC 2024 merupakan diskusi terbuka dan tertutup yang digelar AMSI sebagai pemanasan menuju ajang utama yaitu IDC 2024.

Sementara itu ‘Masterclass’ digelar untuk memberikan pembelajaran kelas mahir bagi pelaku-pelaku media profesional untuk terus meningkatkan kapasitasnya. Kegiatan akan ditutup dengan penganugerahan AMSI Awards 2024.

 

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network