TOKYO, iNewspalembang.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan sejumlah prioritas dalam kemitraan ekonomi ASEAN-Jepang, saat memimpin agenda 4 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang di Hotel the Okura, Tokyo, Minggu (1712/2023).
Pada agenda yang mengangkat tema ‘Partners for Co-Creation of Economic and Society of The Future’ itu, salah satu yang dipaparkan Presiden Jokowi adalah terkait penguatan ketahanan pangan dan energi.
Kemudian, pada sektor pangan, JoKowi menyebut ASEAN-Jepang harus memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan melalui pengembangan teknologi ketersediaan pupuk dan penyelarasan standar komoditas pertanian.
Berikutnya, sambung Presiden, pada sektor energi, Jepang berperan penting membantu ASEAN mempercepat transisi energi, termasuk melalui pembentukan Asia Zero Emission Center yang telah diumumkan PM Kishida.
“Kerjasama ASEAN – Jepang juga dapat diarahkan untuk dorong investasi dan alih teknologi rendah karbon, termasuk pengembangan ASEAN Green Supergrid dan pemanfaatan ekonomi karbon,” ujar dia.
Jokowi mengungkapkan, prioritas lainnya adalah percepatan transformasi digital. Berdasarkan data, potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar hingga diperkirakan dapat mencapai USD1 triliun pada tahun 2030 mendatang, dan akan terakumulasi dengan Peluncuran Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) hingga USD2 triliun.
“Jadi kemitraan dengan Jepang untuk up-skilling dan re-skilling SDM serta infrastruktur konektivitas digital harus jadi prioritas,” ungkap dia.
Jokowi menambahkan, terkait integrasi UMKM ke ekosistem digital juga sangat penting dalam rangka memperluas akses pasar dan memperkuat ketahanan UMKM. Karena ASEAN Japan Center dapat membantu memfasilitasi transformasi tersebut.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait