Menurut Wulan, PKM ini bertujuan membentuk sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial, serta membantu menciptakan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Caranya, lanjutnya, dengan meningkatkan keterampilan berpikir, membaca, dan keterampilan membuat produk ekonomis dari sampah rumah tangga.
"Langkah nyata kita dengan mendistribusikan Kotak Sampah Terpisah, dengan memisahkan sampah organik dan non organik, kepada masyarakat Cluster Winola," ujar dia.
Ia menjelaskan, Kotak Sampah Terpisah ini menjadi alat yang sangat penting dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah rumah tangga dengan lebih tepat dan bijak.
Tujuannya, kata dia, membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah dan mendukung upaya daur ulang dan pengolahan sampah yang lebih baik.
Dalam pelaksanaan PKM yang dihadiri puluhan warga tersebut juga dilakukan pelatihan untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan. "Kita harap mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan," tegas dia.
Dalam pelaksanaan PKM yang dihadiri puluhan warga tersebut juga dilakukan pelatihan untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan (FOTO: ATE ALAM)
Anggota Tim PKM Universitas IGM lainnya, Abdul Kholik, S.Kom., M.Cs mengatakan, salah satu yang menjadi fokus dalam PKM ini adalah bagaimana cara mengolah sampah organi menjadi pakan maggot. Sosialisasi pakan maggot ini dilakukan langsung oleh Pegiat Pengolahan Sampah Organik, Sulaiman yang memberikan pengetahuan bagaimana sampah organik dapat diolah menjadi sumber pakan yang bernilai ekonomis, seperti maggot.
Tak hanya itu, Aktivis Lingkungan, Meikawati juga memberikan panduan tentang pemanfaatan bahan-bahan bekas rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat bahkan layak dijual.
"Kita ingin, PKM ini menjadi salah satu langkah nyata Universitas IGM untuk mendukung konsep Green Economy dan kesadaran lingkungan. Tentuya, upaya ini akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Cluster Winola dan menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di tempat lain. Dengan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, pengelolaan sampah yang bijak dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat dicapai," pungkasnya.
Editor : Andhiko Tungga Alam
Artikel Terkait