KTT Ke-18 Asia Timur: Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Asia Timur Tak Pertajam Rivalitas

Sidra
Presiden Jokowi saat berada di KTT ke-18 Asia Timur di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (07/09/2023). (Foto: Media Center KTT ASEAN 2023)

JAKARTA, iNewspalembang.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-18 Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) untuk memperkuat kolaborasi dan tidak mempertajam rivalitas demi mewujudkan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua.

Hal itu ditegaskan, Presiden Jokowi saat memimpin KTT Ke-18 Asia Timur atau EAS, di JCC, Jakarta, Kamis (07/09/2023).

“Saya mengajak semua pemimpin untuk menunjukkan wisdom, menunjukkan kepemimpinannya, agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi rakyat dunia,” ujar dia.

“Karena, di sinilah masyarakat dunia akan menilai apakah kita adalah pemimpin yang memiliki wisdom untuk menjadikan dunia, tempat yang lebih baik bagi semua,” imbuh dia.

Jokowi mengungkapkan, peserta KTT diminta untuk menjaga stabilitas dan perdamaian agar kemakmuran di kawasan dapat diciptakan. Karena semua yang duduk disini punya tanggung jawab yang sama besar menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

“Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk tidak menciptakan konflik baru, untuk tidak menciptakan ketegangan baru, untuk tidak menciptakan perang baru,” ungkap dia.

Para pemimpin juga, jelas Jokowi, punya tanggung jawab menurunkan tensi yang panas, mencairkan suasana yang beku, menciptakan ruang dialog, serta menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.

ASEAN, sambung Presiden, memiliki tekad mewujudkan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth. Di saat yang sama, ASEAN juga menyadari pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan untuk mewujudkan hal tersebut.

“ASEAN akan terus bekerja memainkan peran sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas dan ASEAN akan sangat menghargai jika KTT Asia Timur ini dapat menyepakati pernyataan tingkat pemimpin mengenai tekad untuk terus menjadikan kawasan ini sebagai epicentrum of growth,”  jelas dia.

Dari laman Kementerian Luar Negeri, EAS merupakan satu forum regionalisme terbuka yang muncul di kawasan Asia Timur sejak tahun 2005. Pada awal pembentukannya, terdapat 16 negara peserta EAS, yaitu 10 negara ASEAN, Australia, Tiongkok, India, Jepang, Republik Korea, dan Selandia Baru.

Amerika Serikat dan Federasi Rusia resmi bergabung menjadi peserta EAS pada KTT ke-6 EAS di Bali, November 2011.  EAS merupakan forum leaders-led summit dengan ASEAN sebagai kekuatan penggerak (driving force) dalam kemitraan dengan negara-negara anggota lainnya.


 

Editor : Sidratul Muntaha

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network