Cuaca Ekstrim El Nino Ancam Indonesia, Kementan Lakukan Upaya Mitigasi Bencana

Ate Alam
Pembina Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syamsul Asinar Radjam (FOTO: IST)

 

PALEMBANG, iNewspalembang.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia mengalami kemarau panjang atau El Nino pada tahun ini. 

Puncaknya akan berlangsung pada Agustus mendatang. Beberapa akademiksi dan pengamat mengatakan kemarau tersebut akan berdampak pada sekitor pertanian. 

Pembina Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syamsul Asinar Radjam mengatakan kekeringan yang berkepanjangan menyebabkan kondisi buruk bagi usaha tani, karena tanaman membutuhkan air, hal tersebut menyebabkan rentetan resiko yang akan dihadapi oleh para petani. 

"Resiko pertama, kekeringan berkepanjangan akan menghambat pertumbuhan tanaman, mengurangi produktivitas, bahkan kematian tanaman hingga petani dapat mengalami gagal panen," ungkap Syamsul di Jakarta, Jumat (9/6). 

Resiko kedua, lanjut Syamsul, berkaitan dengan kondisi musim tanam, pada umumnya petani tamaman budidaya menanam saat ketersediaan air cukup, dengan kondisi kekeringan, dapat mengakibatkan musim tanam tertunda dan memperkecil luas bidang tanaman. "Resiko ketiga, ledakan hama dan penyakit tanaman," tambahnya.

Editor : Andhiko Tungga Alam

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network