PALEMBANG, iNews.id - Kasus Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) terus melandai, Gubernur Sumsel, Herman Deru membongkar rahasia Provinsi Sumsel dapat berangsur lepas dari pandemi Covid-19 dan solusi membangkitkan ekonomi setelah pandemi.
Gubernur Sumsel mengungkapkan, kasus Covid-19 di Sumsel terus melandai, dimana BOR (Bed occupancy rate) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19, saat ini berkisar dua persen dan capaian vaksinasi telah di angka 62 persen. tersebut Herman Deru kunci sukses Sumsel melepas pandemi Covid-19 adalah sinergi.
“Pandemi tak bisa diselesaikan secara parsial tapi "keroyokan" dengan semua elemen. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah (kab/kota), TNI Polri, tenaga kesehatan dan juga seluruh elemen masyarakat,” kata Gubernur Deru di command center Pemprov Sumsel, saat mengisi acara virtual salah satu media online, bertajuk Year In Review 2021 dengan tema "Cerita Daerah Melepas Belenggu Pandemi" Senin (13/12/2021).
Ia mengatakan, tidak ada negara yang benar-benar siap menghadapi pandemi Covid-19. Semua gamang bahkan banyak tidak percaya jika dampak pandemi ini akan sangat luas dan tak terduga.
"Setelah pemerintah menetapkan siaga darurat pada 2020, saya langsung mengajak semua pihak untuk gotong royong dan bersinergi. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri, saat itu yang saya utamakan kekuatan tenaga kesehatan karena ini menyangkut keselamatan nyawa," ucap Deru.
Lalu, untuk memanfaatkan kelebihan oksigen di Sumsel, ia menggandeng swasta dan BUMN guna menyediakan oksigen gratis bagi warga bahkan memasok kebutuhan beberapa Provinsi tetangga seperti Bengkulu hingga Jawa Barat.
Saat pandemi 2020 Gubernur juga tetap memutar otak agar pertumbuhan ekonomi daerah tidak terus terkontraksi. Saat itu dana transfer ke daerah dikurangi. "Dalam penanganannya saat itu, saya selalu dengungkan selain aspek kesehatan dan sosial, aspek ekonomi tidak boleh dilupakan. Yang penting tetap disiplin prokes," katanya lagi.
Selain bersinergi, Herman Deru juga memaparkan Sumsel saat ini tengah menggalakkan gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP), sebagai salah satu solusi bangkit perlahan dari pandemi Covid 19. Gerakan SMP dilakukan untuk menekan biaya hidup masyarakat dan meningkatkan penghasilan dan perekonomian warga dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Saya istilahkan ini the power of kepepet, pandemi ini menginspirasi saya untuk mengajak maayarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan memanfatkan pekarangan rumah. Bertanam cabai, bawang dan lainnya. Mengubah mindset dari konsumtif ke produktif," jelas Deru.
Gubernur juga melibatkan perbankan untuk menyediakan media tanam dan tempat memelihara ikan bagi 250 ribu warga.Program ini diharapkan mengurangi biaya hidup warga Sumsel yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan.
Editor : Agustian Pratama
Artikel Terkait