KLATEN, iNewsPalembang.id - Acara budaya Saparan Apem Yaa Qowiyyu di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah membagikan makanan lima ton apem secara gratis kepada puluhan ribu warga, acara ini mendorong bergeraknya kembali perekonomian masyarakat lokal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, setelah dua tahun digelar sederhana akibat pandemi Covid-19, Saparan Apem Yaa Qowiyyu tahun ini kembali dihadiri puluhan ribu masyarakat memeriahkan kegiatan yang diawali Kirab Budaya Gunungan Apem dan Haul Kyahi Ageng Gribig.
Saparan Apem Yaa Qowiyyu merupakan inovasi strategi dakwah Kyahi Ageng Gribig dengan membagikan apem kepada masyarakat yang dimulai sejak 403 tahun yang lalu. Pihaknya mendukung pelestarian tradisi dan budaya ini, untuk menghormati dan merawat peninggalan leluhur
"Pembagian apem menjadi simbol fisik dari andum atau berbagi ampunan kepada sesama manusia, yang merupakan ajaran dakwah budaya yang disebarkan Kyahi Ageng Gribig," kata Menko Airlangga yang merupakan keturunan langsung dari Kyahi Ageng Gribig, dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (17/09/2022).
Menurutnya, tradisi andum awalnya dilakukan Kyahi Ageng Gribig guna memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat dalam mengamalkan kebajikan berupa sedekah kepada sesama, sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang damai dan saling peduli.
Hingga kini, budaya sedekah tersebut tetap dijalankan masyarakat dan terlihat melalui pembagian sekitar hampir lima ton apem yang merupakan hasil sumbangsih masyarakat dari berbagai wilayah untuk memeriahkan kegiatan Saparan Apem Yaa Qowiyyu tersebut.
Selain menjadi simbol kebajikan dalam mengamalkan sedekah, antusiasme masyarakat memperebutkan pengambilan apem memiliki filosofi bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan diperlukan usaha keras mendapatkannya, sehingga masyarakat diajarkan meningkatkan tekad dan ikhtiar dalam mencapai yang diinginkan.
Selain menjadi wujud dalam melestarikan budaya leluhur, kegiatan Saparan Apem Yaa Qowiyyu mampu mendorong bergeraknya kembali perekonomian masyarakat lokal di Jatinom.
Di antaranya terlihat dari tingginya lonjakan permintaan apem dan berbagai penganan lokal yang dijajakan, termasuk permintaan para wisatawan yang ikut hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Saparan Apem Yaa Qowiyyu adalah inovasi pada jamannya Kyahi Ageng Gribig untuk melakukan dakwah secara damai, saat ini berdampak juga pada geliat ekonomi masyarakat yang bergerak,” ucap Menko Airlangga.
Editor : Agustian Pratama
Artikel Terkait