JAKARTA, iNewspalembang.id – Bagi si pemilik mata minus, tentu sangat mendambakan matanya kembali normal seperti kebanyakan orang.
Hanya saja, hingga saat ini peneliti dan praktisi klinis, masih terus mencari cara yang lebih efektif untuk menghentikan mata minus menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Nah dalam istilah medis, mata minus ini disebut miopi atau rabun jauh. Miopi terjadi karena ukuran bola mata yang terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya dari suatu objek yang masuk ke mata tidak terfokus dengan baik ke retina.
Melansir Mayo Clinic, Kamis (4/8/2022), ada 4 cara mengurangi mata minus yang bisa dicoba:
1. Obat topikal atropin
Cara mengurangi mata minus pertama menggunakan obat topikal atropin. Tetes atropin topikal biasanya digunakan untuk melebarkan pupil mata. Obat tetes mata atropin dalam berbagai dosis juga dapat membantu memperlambat perkembangan rabun jauh.
2. Melihat pemandangan alam
Cara mengurangi mata minus selanjutnya adalah menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Menghabiskan waktu di luar rumah selama masa remaja dan masa dewasa awal dapat mengurangi risiko rabun jauh seumur hidup.
Ini karena paparan sinar ultraviolet (UV) matahari dapat mengubah struktur molekul sklera dan kornea dan membantu mempertahankan bentuk normal. Disarankan saat masih remaja agar sering keluar rumah dan memandang jauh, dan batesi Melihat televisi atau laptop.
3. Lensa kontak fokus ganda
Cara mengurangi mata minus berikutnya dapat dilakukan menggunakan lensa kontak fokus ganda. Lensa kontak fokus ganda jenis baru telah terbukti memperlambat perkembangan rabun jauh pada anak-anak berusia antara 8 dan 12 tahun.
4. Orthokeratologi
Cara mengurangi mata minus terakhir adalah melakukan orthokeratologi. Ini adalah sebuah tindakan non bedah yang menggunakan lensa khusus GP (gas permeable) yang digunakan untuk membentuk ulang kornea secara halus guna mengobati berbagai macam jenis kesalahan refraktif atau kegagalan mata untuk fokus secara tepat.
Dalam prosedur ini, dokter spesialis mata akan mengukur bentuk dan lengkungan kornea dengan alat yang disebut corneal topographer. Setelah itu, dokter akan mendesain lensa yang sesuai dengan hasil pemeriksaan tersebut.
Lensa kontak yang sudah didesain akan digunakan pada mata pada waktu tidur malam hari dengan harapan lapisan kornea akan mengikuti bentuk lensa kontak yang dipakai.
Setelah dilepaskan, lapisan kornea akan tetap berbentuk lensa kontak untuk sementara (kurang lebih satu hari) sehingga penglihatan anda akan normal tanpa bantuan kaca mata.
Editor : Sidratul Muntaha