PALEMBANG, iNewspalembang.id - Siapa yang tak mengenal tempe makanan sejuta umat yang murah, enak dan bergizi, gampang dijumpai, dari pinggiran jalan dalam lorong hingga ke lounge bandara dan hotel. Makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai ini merupakan makanan yang sudah go internasional dan menuju jadi warisan budaya tak benda dunia UNESCO.
Proses pengolahan kedelai menjadi tempe oleh perajin rumahan menyisahkan limbah, baik padat maupun cair. Seperti yang terjadi di setral produksi tempe tertua di Jalan Asia Plaju Palembang yang dilokasi ini ada puluhan UMKM perajin tempe yang setiap harinya berproduksi dan menghasilkan limbah cair yang mencemari saluran air dan menimbulkan aroma yang tidak sedap sehingga menganggu lingkungan yang padat penduduk.
Kondisi ini direspon PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju lewat program CSR Kampung Pangan Inovatif dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tempe untuk menampung dan mengolah limbah cair ini menjadi tidak berbau dan mencemari saluran air. Tidak hanya sampai disitu saja Pertamina menata dan mengembangan potensi yang ada.
Sesuai dengan komitmen PT KPI RU III Plaju untuk penanganan terhadap perubahan iklim lewat kampung iklim (Proiklim) yang telah ada lebih dulu ikut berkolaborasi mengembangkan dan menguatkan berbagai potensi yang ada di Kampung Proiklim seperti lewat tangan dingin lokal hero Kampung Proiklim Gang Mari, Kelurahan Talangbubuk, Plaju Palembang Chairul Bahri yang memanfaatkan limbah cair bekas mencuci dan merebus kedelai sebagai bahan baku membuat sabun.
Dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang didapat lewat berbagai kesempatan dari PT KPI RU III Plaju untuk mengikuti pelatihan ia berinovasi mengembangkan pupuk organik dari bahan limbah cair tempe menjadi bahan baku membuat sabun. Lewat uji coba, dan telah diuji dilaboratorium sabun ini aman untuk dipergunakan. Sabun yang dibuat dari campuran limbah cair tempe dengan gula merah atau molase dicampur dengan campuran garam dan air murni atau limbah air AC ditambah dengan pewangi.
Hanya dalam waktu beberapa jam sabun diproduksi dan disimpan seharian untuk selanjutnya dapat dipergunakan. Bahan sabun ini dapat dibuat sebagai sabun cuci tangan, mandi, cuci piring, dan pengharum baju saat menyetrika. Untuk sementara sabun dari limbah cair tempe ini saya gunakan sendiri, tetangga di Gang Mari, termasuk masjid, semoga apa yang dilakukan berkah dan bermanfaat ungkap pahlawan yang berjuang untuk lingkungan, ketika ditemui bertepat dengan Hari Pahlawan, Kamis (10/11/2022).
Editor : Sidratul Muntaha