TANGERANG, iNews.id - Akademi Madrasah Digital (AMD) 2021 melahirkan ide kreatif membangun solusi digital berbasis Internet of Things (IoT), salah satunya melahirkan ide limbah tahu menjadi listrik.
Demikian terungkap dalam grand final AMD 2021 yang diikuti para siswa Madrasah Aliyah (MA) dari berbagai daerah di Indonesia akhir Mei 2022 lalu. Direktur Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kementerian Agama, Moh. Isom Yusqi mengatakan, solusi digital yang dibangun para siswa mulai dari mendukung pertanian dalam ruangan, mengurangi bau di kandang ayam dan mengkonversi limbah tahu menjadi listrik, hingga mempermudah penyaluran zakat.
Pihak panitia telah menetapkan 10 karya solusi berbasis IoT sebagai 10 Besar Pemenang, semuanya berangkat dari ide yang unik dan mencoba menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat di sekitar para pesertanya.
AMD ini telah digelar sejak tahun lalu dengan ribuan proposal dari peserta, babak akhir ajang ini berlangsung di Tangerang diinisiasi Direktorat Kurikulum, Sarana dan Prasarana KSKK Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI dan PT XL Axiata Tbk (XL) Axiata).
“Saya bangga capaian anak-anak madrasah saat ini. Saya berharap lahir para inventor dan penemu teknologi masa depan yang hebat dari madrasah, yang mampu mengembangkan prototype solusi digital, yang sudah dirancang untuk diproduksi secara masif," kata Isom, dalam rilis yang diterima iNews Palembang Rabu (1/6/2022).
Isom berharap grand final ini memotivasi anak-anak madrasah untuk terus berprestasi. "Semoga kemandirian dan berprestasi terus berlanjut pada anak-anak madrasah sehingga sukses di dunia dan akhirat,” ucap dia.
Sementara itu, Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto menyambut baik dan mendukung penuh inisiatif Kementrian Agama terutama KSKK Madrasah. Feby berharap ide-ide solusi dari para peserta dapat diterapkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kompetisi ini membuktikan anak madrasah dapat berkontribusi menciptakan solusi-solusi digital yang bermanfaat bagi masyarakat. Antusias dan partisipasi mereka luar biasa, kami berharap acara ini terus diadakan tentunya dengan partisipasi XL Axiata sebagai salah satu program pendukung kemajuan bangsa, melalui pembekalan anak-anak madrasah” Feby menuturkan.
Untuk diketahui, sebelumnya ada 20 tim MA yang lolos dan terpilih mengikuti pelatihan intensif secara virtual, baik softskill maupun hardskill. Mereka didampingi tenaga pelatih profesional dari dunia industri selama delapan bulan penuh sejak awal Oktober 2021. Setelah itu, dilakukan seleksi kembali hingga terpilih 10 tim terbaik untuk mengikuti babak grand final.
Berikut para pemenang Akademi Madrasah Digital 2021 :
Kategori The Most Innovative adalah In-Fast (MAN 1 Kota Malang) yang dapat menjalankan pertanian di dalam ruangan.
Kategori The Most Aplicable adalah Watercare (MAN 1 Kuantan Singingi) yang berfungsi memberikan peringatan dan deteksi dini yang dapat monitoring kondisi kadar pH dan kekeruhan air pada kolam ikan nila secara otomatis
Kategori The Most Marketable adalah Wamoon (MAS Alkhairaat Kp. Jawa Tondano Minahasa) yang dapat memonitoring dan mengontrol ketinggian air secara otomatis
Kategori Top Contender ada dua pemenang, pertama, Airen Home (MAN 3 Tangerang) yang berfungsi sebagai irigasi pintar yang dapat memonitoring dan controlling air serta kelembapan tanah pada sawah. Pemenang kedua, Grow-C (MAN 1 Kota Kediri) yang dapat monitoring secara real time menggunakan sensor DHT22 yang berfungsi untuk mengatur suhu udara pada lahan.
Kategori The Most Attractive ada lima pemenang.
Pertama, Pron.id (MAN Insan Cendekia Tanah Laut) yang berfungsi untuk mendeteksi kelembapan tanah, suhu, dan udara melalui satu aplikasi.
Kedua, Laying Hens System (MAN 1 Kudus) yang berfungsi untuk menyerap bau dan monitoring suhu pada kandang ayam petelur.
Ketiga, El-Tofu (MAN Kota Blitar) yang berfungsi untuk mengkonversi limbah tahu menjadi listrik berbasis IoT serta dapat memonitor tegangan, arus listrik dan daya yang telah dihasilkan oleh limbah.
Keempat, BeRice (MAN Insan Cendekia Gowa) yang berfungsi untuk mempermudah badan amil zakat atau baznas dalam penyaluran zakat sekaligus dengan pendataan yang dinilai cukup rumit.
Kelima, E-Koi (MAN 2 Kudus) yang memiliki berbagai kemampuan, mulai dari monitoring kualitas air kolam, memberikan instruksi jikalau keadaan air kolam abnormal, memberikan real-time data, stabilitas yang tinggi, dan proteksi terhadap berbagai macam cuaca.
Editor : Agustian Pratama