get app
inews
Aa Text
Read Next : Launching Program Gebrak di Palembang, Gubernur Sumsel Layangkan Permintaan Ini ke Kementerian PKP

Sebut Sumsel Berpeluang Jadi Lumbung Pangan, Gubernur Herman Deru: Bukan Sesuatu yang Muluk-muluk

Kamis, 19 Juni 2025 | 12:25 WIB
header img
Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis dan Staf Ahli Kementerian Pertanian Suwandi, pada penandatanganan kontrak konstruksi cetak sawah di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Rabu (18/6/2025). (ist)

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Gubernur Sumsel, Herman Deru menyatakan, kebijakan pemerintah pusat yang tidak lagi mengimpor beras menjadi peluang besar bagi Sumsel untuk menjadi lumbung pangan.

“Lewat program cetak sawah, hasil gabah kering panen bisa meningkat hingga dua kali lipat. Jika hasil panen bisa dua kali dari luas baku sawah yang dicetak, maka Sumsel bisa menyumbang lebih banyak untuk ketahanan pangan nasional. Ini bukan sesuatu yang muluk-muluk,” ujar dia, pada momen penandatanganan kontrak konstruksi cetak sawah di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Rabu (18/6/2025).

Berkaca dari hal itu, Herman Deru optimistis program konstruksi cetak sawah tahun 2025 akan memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.

Karena, sambung dia, pada tahun 2025 ini program cetak sawah di Sumsel ditarget seluas 48.000 hektare yang berada di sembilan kabupaten. Mulai dari PALI (3.200 ha), Empat Lawang (236 ha), Muratara (600 ha), Musi Banyuasin (9.400 ha), Ogan Komering Ilir (11.400 ha), OKU Timur (10.600 ha), Ogan Ilir (10.600 ha), Muara Enim (1.764 ha), dan Musi Rawas (200 ha).

“Lahan seluas 1.800 hektar sudah siap digarap dan ditandatangani bersama mitra pelaksana, yaitu jajaran TNI. Dengan bertambahnya luas baku sawah (LBS), produksi gabah kering giling juga akan meningkat. Bukan hanya karena luasnya bertambah, tapi juga karena bisa panen dua kali,” kata dia.

Herman Deru mengungkapkan, Diperkirakan dari 48.000 hektare lahan, akan dihasilkan sekitar 300 ribu ton gabah kering giling, bila panen dilakukan satu kali.

“Angka ini bisa meningkat menjadi 600 ribu ton jika panen dapat dilakukan dua kali dalam setahun. Menggarap cetak sawah bukan hal yang mudah. Ini harus menjadi lahan yang produktif dan berkesinambungan,” ungkap dia.

“Proyek (cetak sawah) ini menyangkut kepentingan nasional dan masyarakat Sumsel. Jadi, secara administrasi harus dipercepat dan semua pihak harus terbuka serta proaktif,” imbuh dia.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pranomo menuturkan, dari alokasi 48.000 hektar, sekitar 23.800 hektar masih menunggu kontrak dan telah direlokasi oleh pemerintah pusat.

“Untuk kriteria lokasi cetak sawah, kawasan dengan luas lebih dari 50 hektar dalam satu tata kelola air, memiliki status kepemilikan tanah yang jelas, bukan kawasan hutan atau lahan sengketa, serta berada di wilayah budidaya sesuai tata ruang,” tandas dia.

 

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut