CHERNIHIV, iNews.id - Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) kembali berhasil mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI), di negara yang tengah berkonflik perang, Ukraina. Kali ini Kemlu RI mengevakuasi sembilan WNI di Kota Chernihiv.
Hal ini diungkapkan Kemlu RI di situs resminya. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, proses evakuasi sangat tidak mudah. Setiap hari, selama kurang lebih 22 hari, upaya mengevakuasi para WNI dari Chernihiv terus dilakukan.
Namun, baru pada Jumat (18/3/2022) berhasil dievakuasi melalui jalur Kyiv, kemudian ke Lviv dan kemudian menyeberang ke wilayah Polandia. "Alhamdulillah kita bersyukur melalui upaya sangat keras dan cukup lama, maka pada hari ini kita berhasil mengevakuasi sembilan orang WNI dari Kota Chernihiv," kata Kemlu, dikutip dari situs Kemlu RI, Sabtu (19/3/2022).
Ia menjelaskan, berbagai skenario dan jalur evakuasi telah dibuat dan terus dilakukan adjustment hampir setiap hari. Adjustment ini dilakukan karena situasi lapangan yang terus berubah.
"Alhamdulillah, saat ini sembilan WNI tersebut sudah berada di zona aman, ucap Retno.
Menurutnya, jika dihitung dari Chernihiv sampai ke Lviv, total perjalanan yang ditempuh oleh para WNI adalah sekitar 15 jam dan melalui antrian panjang di perbatasan.
Setelah tiba di Warsawa, seluruh WNI menjalani pemeriksaan kesehatan, sebelum kembali menuju Indonesia pada Minggu, 20 Maret 2022, menggunakan pesawat komersial.
"Untuk memperkuat tim KBRI, pak Judha (Direktur Perlindungan WNI) telah dan terus berada di Lviv sejak kurang lebih 15 hari yang lalu," ucap Retno.
Sejauh ini 133 WNI telah dievakuasi dengan selamat dari Ukraina, dan terdapat 23 WNI yang memilih tinggal di Ukraina, rata-rata karena alasan keluarga. Selain itu, sembilan staf esensial KBRI saat ini saat ini berada di Kota Lviv.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, yang telah bekerja keras, bahu-membahu, dalam membantu pelaksanaan evakuasi WNI ini. Terima kasih juga atas kerja sama dan kesabaran teman-teman 9 WNI, tanpa kerja sama dan kesabaran mereka tidak mungkin evakuasi ini dapat kita lakukan dengan selamat," Retno memungkasi.
Editor : Agustian Pratama