get app
inews
Aa Text
Read Next : Survei LSI Ungkap Faktor yang Bikin HDCU Lebih Unggul dari Paslon Lain di Pilkada Gubernur 2024

Pemerintah Pusat Dorong Percepatan Program PSR di Muara Enim

Jum'at, 04 Maret 2022 | 20:18 WIB
header img
Pemerintah pusat mendorong percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Muara Enim. Program ini sangat berarti bagi keberlangsungan kebun sawit termasuk bagi kesejahteraan para petani sawit di Sumsel.

MUARA ENIM, iNews.id - Pemerintah pusat mendorong percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Muara Enim. Program ini sangat berarti bagi keberlangsungan kebun sawit termasuk bagi kesejahteraan para petani sawit di Sumsel.

 

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, program bantuan PSR ini sangat terasa bagi petani khususnya petani-petani mandiri yang lepas dari plasma. Apalagi sebagian masyarakat Sumsel adalah profesi petani.

 

"Bantuan pemerintah melalui program ini sangat luar biasa,  bantuan  untuk penanaman ini merupakan angin segar bagi keberlangsungan kebun sawit yang ada di Sumsel sebab per hektarnya mendapatkan modal Rp30 juta," kata Gubernur Deru usai melakukan peremajaan perdana sawit rakyat diselenggarakan PBNU di Desa Kencana Mulia Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim, Jumat (4/3/2022).

 

Selain Gubernur, peremajaan sawit rakyat ini juga dilakukan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato, Menteri Perindutrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf dan Pj. Bupati Muara Enim, H Nasrun Umar.

 

Sementara itu Kemenko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato mengatakan, program PSR ini adalah replanting sawit, diharapkan ke depannya para pekebun sawit swadaya termotivasi mengikuti program PSR.

Ia menyampaikan, pemerintah mendorong percepatan PSR di Muara Enim. PSR ditargetkan dari tahun 2020-2022 untuk lahan seluas 540 ribu hektare, dan didukung pembiayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp30 juta/hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare/perkebun.

 

“Untuk modal kerjanya seperti beli pupuk dan sebagainya bisa dilanjutkan dengan menggunakan Kredit Usaha Rakyat, dimana diberikan grace period selama 5 tahun dan besar bunga nya hanya 3 persen karena sisa 3 persennya disubsidi Pemerintah,” jelas Menko Airlangga.

 

Ia menerangkan, tanaman sawit menjadi komoditas utama di Indonesia dan sawit ini menghasilkan devisa ditahun 2021 30 miliyar USD.

Editor : Agustian Pratama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut