get app
inews
Aa Text
Read Next : Momen Jamuan Makan Siang Terakhir dari Jokowi untuk Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara

Jokowi Minta Sejumlah Daerah Sekitar IKN Persiapkan Diri Jadi Pusat Suplai Kebutuhan Pangan

Kamis, 26 September 2024 | 12:15 WIB
header img
Presiden Jokowi saat berbicara saat meninjau ketersediaan beras dan di Kompleks Pergudangan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim, Kamis (26/09/2024). (iNewspalembang.id/Foto: BPMI Setpres)

PENAJAM PASER UTARA, iNewspalembang.id – Sejumlah wilayah di Ibu Kota Nusantara (IKN) dipersiapkan sebagai pusat suplai kebutuhan pangan, terutama sayur, buah, ayam, dan beras.

Hal tersebut diutarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers usai mengecek ketersediaan beras di Kompleks Pergudangan Tanah Grogot, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (26/09/2024).

“Provinsi dan kabupaten/kota di sekitar IKN harus mempersiapkan diri. Misalnya urusan suplai untuk sayurnya dari mana, suplai ayamnya dari mana, supaya berasnya dari mana. Kalau enggak cukup berarti harus ambil dari provinsi lain,” ujar dia.

Wilayah-wilayah tersebut, kata Jokowi, juga harus mampu mendukung pasokan pangan bagi IKN agar perekonomian lokal dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan IKN.

Atas dasar itu, Jokowi menginstruksikan Pemprov Kaltim bekerja sama dengan kabupaten/kota sekitar, untuk mempersiapkan produksi pangan yang cukup guna menyuplai kebutuhan IKN. Agar, manfaat ekonomi dapat langsung dirasakan oleh masyarakat lokal.

“Mestinya disiapkan dari Provinsi Kaltim sendiri, didukung kabupaten di sekitar IKN, baik buah, baik sayur, baik beras, dan bahan-bahan pokok lainnya, sehingga betul-betul memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat,” tegas dia.

Saat mengecek ketersediaan beras di Kompleks Pergudangan Tanah Grogot, Jokowi ingin memastikan bahwa kesejahteraan petani, khususnya terkait harga gabah dan beras, dalam kondisi baik.

Semestinya, tambah Presiden, bila harga beras baik, artinya harga gabah juga baik. Kalau harga gabah baik, artinya harga jual petani juga mestinya baik, kalau tidak ada distorsi di lapangan.

“Dicek saja di lapangan dan di petani, ditanya aja ke petani harga gabah berapa. Dulu berapa, dulu hanya Rp4.200, sekarang Rp6.000,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut