get app
inews
Aa Text
Read Next : Dokter Puskesmas Sebut Pasien Asal Palembang Ini Diduga Terkena Penyakit Cacar Monyet

Siaga Penyebaran Monkeypox, RSUD Palembang BARI Siapkan SDM dan Ruang Isolasi

Jum'at, 06 September 2024 | 13:15 WIB
header img
Direktur RSUD Palembang BARI, Dr Makiani SH MM MARS, melalui Wakil Direktur Pelayanan, dr Amalia, Mkes didampingi Humas Ruly Apriadi, saat memberikan keterangan pers, Jumat (6/9/2024). (iNdewspalembang.id/Ahmad Teddy KN)

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang BARI telah menyiapkan sejumlah tahapan dan persiapan untuk mengantisipasi penyebaran Monkeypox (MPOX).

Menurut Direktur RSUD Palembang BARI, Dr Makiani SH MM MARS, melalui Wakil Direktur Pelayanan, dr Amalia, Mkes, pihkanya telah menerapkan beberapa sistem pencegahan dan penanganan.

“Pertama dari instalasi gawat darurat, dengan menyiapkan alur khusus untuk penanganan kasus kegawatdaruratan MPOX sesuai dengan pedoman yang ada dalam Kementerian Kesehatan,” ujar dia kepada awak media didampingi Humas RSUD Palembang BARI, Ruly Apriadi, Jumat (6/9/2024).

Amalia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sudah dibekali peningkatan pengetahuan dan kompetensi tentang MPOX itu sendiri.

“Setelah SDM mengetahui mereka akan mampu mengatasi dan mengetahui bagaimana melakukan penanganan di instalasi gawat darurat (IGD),” kata dia.

Kemudian, ungkap Amalia, pihaknya menyiapkan berupa ruang isolasi di IGD berupa sarana dan prasarana yang lengkap dan juga APD - APD yang sesuai dengan penanganan MPOX itu sendiri.

“Lalu menyiapkan ruangan perawatan rawat inap dengan standar ruangan isolasi untuk mengatasi MPOX,” ungkap dia.

Amalia menjelaskan, bahwa RSUD Palembang BARI telah menyiapkan protokol standar keamanan dalam penanganan MPOX yang sudah diadopsi dari pedoman Kementerian Kesehatan dan dari Dinas Kesehatan.

“RSUD Palembang BARI juga sudah ada tim survei langsung untuk mencatat epidemiologi kasus - kasus MPOX yang ada, jika ditemukan maka akan melaporkan secara rutin kepada Dinas Kesehatan,” jelas dia.

Sementara, upaya yang telah dilakukan dalam penanganan MPOX saat ini, terang Amalia, yakni menyebarluaskan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang MPOX, bagaimana cara pencegahan dan penanganannya melalui baik media sosial maupun media lainnya.

"Sampai saat ini kita belum menemukan pasien yang terduga MPOX atau cacar monyet di RSUD Palembang BARI,” terang dia.

Amalia memaparkan, gejala tanda pasien MPOX, pertama mengalami demam, sakit kepala, nyeri pada otot dan sendi, dua tiga hari demam, selanjutnya akan timbul ruam kemerahan dan lenting, yang berisi biasanya cairan jernih yang biasa timbul di daerah kulit yang terinfeksi, seperti tangan dan akan menyebar ke kaki dan tempat yang terinfeksi di kulit.

“Juga ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, sehingga kesulitan akan makan, itu biasanya gejala yang kita temukan pada pasien MPOX atau cacar monyet,” papar dia.

Berikutnya, terkait penularan terjadi ada dua, virus yang di dapat dari monyet yang terinfeksi lalu menyebar kepada manusia, dan kedua bisa dari manusia ke manusia.

“Penularan melalui kontak erat langsung, misalnya melalui sentuhan fisik, hubungan sexual, selanjutnya kita bisa terinfeksi dari sebuah benda yang sudah ada virusnya, bisa melalui ketemu dengan orang luar dari wilayah atau negara yang terjangkit wabah MPOX,” tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut