PALEMBANG, iNewspalembang.id - Berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari hasil survei, masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) yang belum menentukan pilihan di angka 20 persen.
Hal tersebut diutarakan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Sumsel, Herman Deru, saat mengukuhkan Tim Pemenangan HD2P CU Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel 2024-2029 bersama Elemen Masyarakat Khatulistiwa, di Kedai Tiga Nyonya, Palembang, Sabtu (8/6/2024).
"Nah, itu ceruk potensial yang bisa dijadikan penambah kemenangan. Jangan sampai teledor dan kena penyakit baru, star syndrome," ujar dia.
Herman Deru mengatakan, bahwa pertanyaan survei cenderung pada alasan menyukai pasangan kandidat.
"Pasangan HDCU disurvei dekat dengan masyarakat. Selera pemilih yang punya hak tertinggi dalam menentukan pemenang pesta demokrasi," kata dia.
Gubernur Sumsel periode 2018-2023 itu mengungkapkan, pada masa kepemimpinannya IPM Sumsel sudah menyentuh di atas angka 7. Jadi, tim
pemenangan ini didukung oleh masyarakat Sumsel yang tergolong cerdas.
"Ini dibuktikan dengan IPM di atas rata-rata nasional. IPM Sumsel sudah di atas 70. Ini akan terus menjadi angka jika tidak diberitahukan," ungkap dia.
Mantan Bupati OKU Timur dua periode itu menjelaskan, Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan PhD telah merilis survei Pilgub Sumsel 2024. Survei dilaksanakan pada 10-20 Mei 2024. Populasi di atas 17 tahun dan sudah menikah dengan 1.200 sampel. Penarikan sampel, menggunakan random sampling dengan asumsi metode stratified random sampling. Tolerasi kesalahan (margin error) 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari hasil survei tersebut, Herman Deru unggul di atas 60 persen dan menggambarkan sebagai calon petahana yang masih cukup dominan.
Bila Herman Deru dipasangkan dengan Cik Ujang, maka elektabilitas mencapai 66,5 persen. Tingkat kesukaan likeability atau penerimaan itu juga sangat tinggi mencapai hampir 90 persen. Sementara tingkat kepuasan kinerjanya juga sangat tinggi selama menjabat gubernur dan angkanya mencapai 70 persen.
Editor : Sidratul Muntaha