PALEMBANG, iNewspalembang.id - Gubernur Sumsel, Herman Deru menyatakan, Salat Istisqo merupakan satu bentuk ikhtiar memohon kepada Allah SWT, agar diturunkan hujan di tengah panasnya cuaca akibat elnino yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
"Mengingat banyak dampak yang timbul yang diakibatkan musim kemarau ini. Salah satunya banyak terjadi kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) yang memunculkan kabut asap menyelimuti sejumlah kawasan di Sumsel," ujar dia, saat memberi arahan pada Salat Istisqo atau sholat minta hujan di halaman Griya Agung, Sabtu (30//20239) pagi.
Selain karhutla dan kabut asap, ungkap Herman Deru, dampak lain yang ditimbulkan akibat kemarau ini adalah tidak produktifnya lahan pertanian lantaran kurangnya pasokan air.
"Bayangkan beberapa bulan terakhir di Sumsel sebulan ini tidak ada hujan sama sekali. Kita berharap melalui doa-doa yang kita panjatkan pagi ini, akan diijabah Allah SWT," ungkap dia.
Jauh hari sebelumnya, jelas Herman Deru, Pemprov Sumsel telah berupaya sekuat tenaga dan kemampuan guna mengatasi dampak kemarau, termasuk antisipasi terjadinya karhutla. Bahkan petugas pemadaman api terus berjuang memadamkan api selama terjadinya karhutla.
'Namun memang sekarang ini kondisi udara di sejumlah wilayah Provinsi Sumsel sedang tidak baik-baik saja. Makanya Dinas Kesehatan sudah diminta secara aktif memberi edukasi berupa himbauan kepada masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker saat di luar rumah," jelas dia.
Tak lupa, Herman Deru mengimbau, masyarakat untuk berhemat menggunakan air selama musim kemarau ini dan agar masyarakat aktif menjaga kelestarian alam.
Sebelum Salat Istisqo, para jamaah memanjatkan doa dan zikir dipimpin Ustadz KH Tarmizi Muhaimin sedangkan, dan bertindak sebagai Khotib dan imam Ustadz KH Solihin Hasibuan.
Editor : Sidratul Muntaha