PALEMBANG, iNewspalembang.id - Memasuki hari kedua Ramadan 1444H, umat muslim di Indonesia kian semangat menghadapi sahur di awal Ramadan.
Meski demikian, padatnya jadwal diharap tidak membuat waktunya makan sahur menjadi molor, bahkan kesiangan. Pasalnya, kita harus mengubah jam tidur dan jam makan. Akibatnya, ketika jam tidur berubah maka ada banyak masalah yang ditimbulkan, salah satunya adalah kurang tidur. Akibatnya, ada waktu dimana kita akan kesiangan bangun untuk sahur.
Ahli gizi Fitri Hudayani, SST., S.Gz, MKM, RD menganjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kepadatan energi yang cukup serta mudah untuk dicerna oleh tubuh apabila telat bangun tidur untuk makan sahur dan sudah mendekati waktu imsak.
"Kalau kepepet, sudah mau sebentar lagi imsak, biasanya, sih, kalau makan utuh takutnya buru-buru nanti perutnya malah sakit. Coba cari makanan-makanan yang paling mudah untuk dikonsumsi misalnya bisa sari buah," kata Fitri yang berpraktik di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo.
Selain sari buah, Fitri juga menyebutkan contoh lain yang bisa dikonsumsi saat mendekati waktu imsak seperti sari kacang hijau, susu, atau makanan cair lainnya. Makanan atau minuman jenis ini bisa dijadikan simpanan atau persediaan untuk dikonsumsi dalam keadaan mendesak seperti terlambat bangun tidur untuk sahur.
"Tetapi tentunya dengan jumlah yang cukup. Jangan terlalu kurang nanti tenaganya kurang," ujar Fitri.
Nah, bagi masyarakat Kota Palembang, memasuki hari kedua Ramadan, untuk waktu masuk imsak pada 04:40 WIB, dan berbuka puasa pada 18:14 WIB.
Editor : Andhiko Tungga Alam