get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Alasan Kejagung Libatkan JPU Kasus Ferdy Sambo pada Sidang Teddy Minahasa

Anak Meninggal di Pondok Pesantren, Wali Santri Gontor 1 Asal Palembang Mengadu ke Hotman Paris

Minggu, 04 September 2022 | 17:45 WIB
header img
Soimah, ibu dari Albar Mahdi bin Rusdi, kelas 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat Ponorogo asal Palembang, mengadukan kasus kematian putra sulungnya ke pengacara kondang Hotman Paris, Minggu (4/9/2022). (iNewspalembang.id/ist)

PALEMBANG, iNewspalembang.id - Soimah, ibu dari Albar Mahdi bin Rusdi, kelas 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat Ponorogo asal Palembang, mengadukan kasus kematian putra sulungnya ke pengacara kondang Hotman Paris, Minggu (4/9/2022).

Soimah yang juga jurnalis media lokal Sumsel ini menemui Hotman Paris, saat sang pengacara juga membantu kasus penganiayaan perempuan yang dilakukan anggota DPRD Kota Palembang, di Resto Buntut Sunda Kang Ali, di Palembang, Minggu (4/9/2022).

Alasan sang ibu menemui Hotman, bukan tanpa sebab. Soimah sebelumnya  melayangkan surat terbuka yang intinya ingin bertemu Kyai di Gontor 1, pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja ingin tahu kronologis hingga meninggalnya anaknya. 

"Tapi sampai saya membuat tulisan ini, Rabu 31 Agustus 2022, belum ada kabar atau balasan dari surat terbuka tersebut padahal kami selaku keluarga korban. Saya tidak ingin perjuangan anak saya Albar Mahdi siswa Kelas 5i Gontor 1 Ponorogo sia-sia," tulis Soimah di akun media sosialnya beberapa waktu lalu.

Soimah menceritakan, selaku Umi dari Albar Mahdi siswa kelas 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat Ponorogo asal Palembang mohon keadilan kepada semua pihak agar bisa membantunya.  

"Sungguh miris, tragis dan menyakitkan hati saya dan keluarga tidak ada kabar sakit atau apapun itu dari anak saya tiba-tiba dapat kabar dari pengasuhan Gontor 1 telah meninggal dunia pada Senin,  22 Agustus 2022, pukul 10.20 WIB. Padahal di surat keterangan yang kami terima meninggal  pukul 06.45 WIB,  ada apa!  rentang waktu itu menjadi pertanyaan keluarga kami," ungkap dia.

Karena mendengar berita itu, Soimah menjadi sock dan tidak bisa berpikir apa-apa yang mereka harap adalah kedatangan anandanya ke Palembang, meskipun hanya tinggal mayat. 

Akhirnya almarhum Albar Mahdi tiba di Palembang pada Selasa,  23 Agustus 2022 siang, diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin ustad Agus. Itupun Soimah mengaku tidak tahu siapa ustad Agus itu dan hanya sebagai perwakilan. 

Dihadapan pelayat yang memenuhi rumah, Soimah dan keluarga mendapat informasi dari perwakilan Gontor 1 terkait kronologi bahwa Albar Mahdi terjatuh akibat kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Apalagi anaknya dipercaya sebagai Ketua Perkajum.

"Mungkin alasan itu bisa kami terima bila sesuai dengan kenyataan kondisi mayat anak saya. Tetapi karena banyak laporan dari wali santri lainnya, bahwa kronologi tidak demikian, kami pihak keluarga meminta agar mayat dibuka. Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga," jelas dia.

Amarah Soimah dan keluarga tak terbendung, mengapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima. Karena tidak sesuai, akhirnya Soimah menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi. Namun, setelah didesak pihak dari Gontor 1 yang mengantar jenazah, akhirnya mengakui bahwa anak saya meninggal akibat terjadi kekerasan. 

"Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya, telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang nota bene nomor satu di Indonesia," kata dia 

"Setelah ada pengakuan telah terjadi tindak kekerasan di dalam pondok, saya memutuskan untuk tidak jadi melakukan otopsi, agar anak saya segera bisa dikubur mengingat sudah lebih dari satu hari perjalanan dan saya tidak rela tubuh anak saya diobrak-abrik," sambung dia lagi.

Keputusan Soimah untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum didasari banyak pertimbangan. Karena itu Soimah membuat surat terbuka yang intinya ingin ketemu sama Kyai di Gontor 1.  

"Jangan lagi ada korban-korban kekerasan bukan hanya di Gontor, tetapi di pondok lainnya hingga menyebabkan nyawa melayang, tidak sebanding dengan harapan para orang tua dan wali santri untuk menitipkan anaknya di sebuah lembaga yang dapat mendidik akhlak para generasi berikutnya," tegas dia.  

"Semoga tulisan ini membuka mata masyarakat bahwa memperjuangkan kebenaran dibutuhkan keberanian. Dari saya, Soimah wali santri Albar Mahdi bin Rusdi yang masih berharap ini hanya MIMPI dan merasa anak saya belum pulang menimba ilmu. Palembang, 31 Agustus 2022," tandas dia.

Editor : Sidratul Muntaha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut