JAKARTA, iNews.id - Meskipun menghadapi kompetisi ketat di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum pulih sepenuhnya karena dampak pandemic Covid-19, performa keuangan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil terus tumbuh di kuartal pertama tahun 2022. Pertumbuhan pendapatan mencapai sebesar 8 persen lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu (YoY).
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, dengan kontribusi layanan data yang semakin solid pada periode ini, pihaknya berhasil meraih laba bersih sebesar Rp139 miliar. Pencapaian tersebut hasil upaya meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan digitalisasi yang didukung peningkatan kualitas jaringan secara berkelanjutan.
Menurutnya, kuartal pertama setiap tahun pendapatan XL Axiata tetap terus tumbuh secara YoY, dengan kontribusi pendapatan layanan data kini mencapai 96 pesen. Artinya, rata-rata pelanggan semakin mendapatkan kenyamanan atas layanan yang diberikan.
Ia menjelaskan, pihaknya memang fokus meningkatkan pengalaman pelanggan dan digitalisasi, sehingga pendapatan XL Axiata di Kuartal 1 2022 tumbuh mencapai 8 persen YoY. "Untuk laba bersih mencapai Rp.139 miliar, pendapatan Rp.6,75 triliun tumbuh 8 persen YoY. EBITDA tumbuh 2 persen YoY menjadi Rp3,17 triliun, Marjin mencapai 47persen," kata Dian.
Untuk kontribusi pendapatan data mencapai 96 pesren terhadap total pendapatan layanan, lalu pendapatan Data tumbuh 10 persen YoY. Kemudian, penetrasi smartphone mencapai 93 persen, trafik layanan meningkat 34 persen YoY. "Total BTS 2G & 4G meningkat 40 persen YoY, BTS 4G di atas 83 ribu," ia mengungkapkan.
Ia menerangkan, akses internet yang lebih cepat berdampak positif pada pemakaian aplikasi digital, termasuk aplikasi milik perusahaan, yaitu “myXL” dan “Axisnet”. Kedua aplikasi ini menawarkan berbagai paket layanan dan juga sarana customer service kepada pelanggan tersebut, masing-masing mengalami peningkatan pengguna aktif bulanan sejak awal pandemi.
"Dengan demikian, peningkatan investasi yang telah XL Axiata implementasikan telah terbukti sangat mendukung peningkatan performa bisnis, terutama pada sisi efisiensi biaya serta peluang untuk meningkatkan penjualan produk," ia menuturkan.
Ia mengatakan ada sejumlah peluang positif di Industri Telekomunikasi Indonesia di tahun 2022 yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan performa ke depan. "Kami melihat peluang pengembangan Layanan Konvergensi yang sangat luas di masa mendatang," ucapnya.
Layanan ini akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk produk yang bisa menghadirkan akses internet cepat dan stabil, bisa digunakan satu keluarga, serta memberikan banyak kemudahan dan manfaat tambahan, seperti akses ke layanan hiburan.
"Di sisi lain, secara bisnis, layanan konvergensi juga akan meminimalkan tingkat churn serta meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan akuisisi Linknet, hal ini akan sangat mendukung pengembangan bisnis konvergensi ke depannya," kata dia.
Editor : Agustian Pratama
Artikel Terkait
