PALEMBANG, iNewspalembang.id – Sejak terdegradasi pada musim 2018 lalu, Sriwijaya FC masih belum mampu naik kembali ke Liga 1 dan terlihat nyaman di Liga 2.
Lima musim berkompetisi di Liga 2 Indonesia pun, Laskar Wong Kito-julukan Sriwijaya FC, kans yang hampir mengembalikan nama besar klub asal Sumsel ini ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, terjadi pada musiim 2019 lalu.
Mendapati prestasi Sriwijaya FC selama lima musim kebelakang seolah jalan ditempat, pendiri Sriwijaya FC, Syahrial Oesman menyampaikan, selama itu juga tak pernah memberikan kritik kepada manajemen dalam hal ini PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM).
“Saya sebagai orang yang mendirikan (Sriwijaya FC) sangat prihatin dan selama ini juga tidak memberi kritik,” ujar dia kepada awak media, Selasa (18/6/2024).
Meski demikian, Gubernur Sumsel periode 2003-2008 itu selalu berpikir, mengapa Sriwijaya FC ini sepertinya begitu tenang berada di Liga 2. Lalu kapan SFC ini akan kembali terangkat naik ke Liga 1 Indonesia.
Karena selama era Syahrial menjabat Gubernur Sumsel dan diteruskan era Alex Noerdin yang menjadi Gubernur Sumsel, prestasi Sriwijaya FC stabil dan tetap berprestasi.
“Karena dahulu masyarakat Sumsel sangat bangga dengan prestasi SFC. Berbeda dengan sekarang yang terus menurun. Ada di Liga 2 kok tenang, apa tidak ada gairah untuk merebut kembali ke Liga 1,” kata dia.
Setelah berpikir, lantas sejak setahun lalu Syahrial sudah punya rencana untuk mengumpulkan kembali semua pemain-pemain yang pernah berkontribusi memberi gelar juara Liga untuk Sriwijaya FC, khususnya pada musim 2007 dan musim 2012.
Hanya saja, rencana itu belum terealisasi. Karena, untuk bisa mengumpulkan semua pemain tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan butuh sponsor.
Nah, ketika Syahrial Oesman didapuk sebagai Panglima Perang bakal calon gubernur (bacagub) Sumsel, Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati), rencana itu muncul lagi.
“Saya berani, karena Pak Mawardi dan Ibu Anita menyatakan komitmen untuk mengangkat prestasi Sriwijaya FC. Makanya even Big Match Reuni Sriwijaya FC bisa berjalan. Momen ini sekaligus ingin mengembalikan nama besar Sriwijaya FC, yang selama ini terlihat tenang berkutat di Liga 2,” ungkap dia.
“Bagi saya, inilah peluang untuk mengangkat kembali Sriwijaya FC ke Liga 1 lagi, walau biayanya tidak sedikit. Namun ini lebih dari keinginan Matahati untuk tidak memberi PHP (pemberi harapan palsu),” terang dia.
“Saya tidak pernah memberi kritikan kepada manajemen soal prestasi Sriwijaya FC sekarang. Soal perasaan, ya saya marah, tapi tak hanya mengkritik, namun saya lampiaskan dengan even ini,” imbuh dia.
Syahrial menegaskan, bahwa ini starting yang baik untuk bangkitnya Sriwijaya FC. Bahkan, dia mengaku punya ambisius untuk membawa Sriwijaya FC ke Liga 1.
“Olahraga ini harus di back up oleh kekuatan politik. Nonsence lah kalau tidak. Soal politik siapa yang menang itu kembali ke Allah SWT dan jasa saya boleh saja tidak dihargai, tapi Sriwijaya FC harus dihargai semua orang,” tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait