PALEMBANG, iNewspalembang.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menebut, beberapa tahun terakhir kinerja makro strategis Pemprov dan Badan Pusat Statitisk (BPS) Sumsel menunjukkan arah perubahan yang baik.
Kinerja dari bidang ekonomi, sambung dia, menunjukkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi konsisten tumbuh di atas 5 persen. Lalu, angka pengangguran terus menunjukkan penurunan, terkini tingkat pengangguran terbuka Sumsel berada pada angka 4,63 persen.
"Kita patut bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi kita saat ini tumbuh dengan baik,” ujar dia saat berbicara pada Rapat Koordinasi (Rakor) Daerah Sensus Pertanian 2023 BPS Sumsel Tahun 2023, di Ballroom Hotel Harper Palembang, Senin (4/12/2023).
Fatoni mengatakan, kondisi makro ekonomi yang baik ini berimbas pada penurunan angka kemiskinan di Sumsel, yang pada Maret 2023 sebesar 11,78 persen dan penurunan angka kemiskinan ekstrim yang sangat tajam, dari 3,19 persen di tahun 2022 menjadi hanya 1,29 persen di tahun 2023.
Atas dasar itu, Fatoni berharap, pelaksanaan Sensus Pertanian (ST) 2023 ini dapat menjawab kebutuhan data, baik di level nasional maupun di level global. Sehingga data yang dihasilkan dapat termanfaatkan secara optimal sebagai dasar kebijakan bagi pemerintah di bidang pertanian.
"Tahun 2023, BPS telah berhasil melaksanakan Sensus Pertanian 2023. Keberhasilan ini tentu tak luput dari bantuan dan kerjasama dari dinas, OPD, instansi serta pelaku usaha pertanian yang memberi data dengan jujur, cepat dan akurat. Sensus Pertanian 2023 diupayakan juga untuk memperbaiki data pertanian yang ada,” kata dia.
Hasil Sensus Pertanian 2023, ungkap Fatoni, menunjukkan ada peningkatan jumlah rumah tangga pertanian di Sumsel, dibandingkan dengan Sensus Pertanian 2013. Peningkatan itu pertanda baik, artinya masyarakat mulai kembali meminati pertanian yang merupakan satu-satunya sektor yang mampu bertahan di kala pandemi.
"Sektor pertanian penyumbang terbesar ketiga perekonomian Sumsel, pertambangan dan industri dengan kontribusi sebesar 13,23 persen dan hampir sepertiga penduduk Sumsel menggantungkan hidupnya di sektor pertanian," ungkap dia.
Fatoni menegaskan, bahwa Sumsel bukan hanya sebagai lumbung pangan nasional, namun pada sektor pertanian memiliki banyak potensi pertanian lainnya seperti karet, kopi dan kelapa sawit. Tak lupa, Fatoni mengingatkan agar Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) terus dimasukkan sebagai pengendalian inflasi di Sumsel.
"Sumsel Mandiri Pangan terus dilakukan agar inflasi tetap stabil. Dalam memasarkannya juga kita butuh semua pihak berperan aktif mengedukasi masyarakat untuk memenuhi bahan pokoknya sendiri," tandas dia.
Editor : Sidratul Muntaha
Artikel Terkait