Dibantu 500 Lampu Tenaga Surya, Warga Dua Desa di OKI Bahagia

ian
PT Amartha bantu 500 lampu tenaga surya untuk Warga Desa Ulak Bedil dan Pedamaran (Foto : Humas PT Amartha)

PALEMBANG, iNews.id -  Lembaga keuangan mikro PT. Amartha Mikro Fintek (Amartha) menginisiasikan program sosial  bertajuk #NyalakanDesa,  dengan  menyalurkan 500 lampu bertenaga surya kepada warga yang belum memiliki akses penerangan di Desa Ulak Bedil dan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.

PT Amartha sendiri merupakan lembaga keuangan mikro atau microfinance, dan pionir fintech p2p lending di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di desa.

Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, Aria Widyanto mengatakan, program sosial #NyalakanDesa merupakan program tanggung jawab sosial  Amartha, bertujuan  meningkatkan produktivitas warga, meningkatkan keamanan di jalan sehingga mengurangi risiko kejahatan serta memberikan sumber listrik yang ekonomis dan ramah lingkungan. 

"Gerakan ini dilatarbelakangi kesulitan yang dialami warga desa Ulak Bedil dan Padamaran, untuk tetap produktif dalam menjalankan usahanya yang terhambat oleh keterbatasan fasilitas listrik," kata Aria, dalam siaran pers yang diterima iNews Palembang Senin (6/12/2021).

 Ia mengungkapkan,  berdasarkan penelitian pihaknya  Desa Ulak Bedil dan Pedamaran memiliki potensi ekonomi yang baik.  Namun infrastruktur di desa tersebut sangat terbatas dan tidak mengalami perbaikan selama puluhan tahun. Hal ini tentu  penghambat utama bagi warga desa, termasuk mitra Amartha,  melakukan kegiatan ekonomi dan aktivitas sehari-hari. 

Amartha percaya aliran listrik di rumah tangga dapat mendorong produktivitas yang berujung pada peningkatan kesejahteraan. Oleh karena itu, Amartha merealisasikan misinya  melalui program #NyalakanDesa, dengan menyalurkan bantuan 500 solar (tenaga surya) agar kualitas hidup warga desa tersebut dapat membaik.

Aria menjelaskan, berdasarkan  data  Kementerian ESDM, hingga kini masih ada lebih dari 540.000 rumah tangga dari 345 desa di Indonesia belum teraliri listrik hingga kuartal pertama 2021.  Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan sendiri terdapat lebih dari 50.000 warga yang masih mengalami keterbatasan akses dan pemadaman listrik yang 18 persen darinya merupakan mitra Amartha.  

Amartha juga berkomitmen  mendorong penggunaan energi bersih, baru dan terbarukan, sebagai salah satu rencana untuk menjadi perusahaan yang netral karbon (carbon neutral company). 

Ia mengungkapkan, Amartha telah beroperasi di Sumatra sejak tahun 2020 dan telah menjangkau lebih dari 186.000 mitra perempuan pengusaha mikro yang tersebar di 141 titik operasional di seluruh Sumatra. 

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis Amartha di pulau Sumatra secara umum, provinsi Sumatera Selatan juga masuk sebagai salah satu provinsi di Sumatera dengan pertumbuhan paling pesat jika dibandingkan dengan tahun 2020 dengan jumlah pencairan sebesar 139 miliar rupiah. 

Hingga pertengahan bulan Oktober 2021, Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 38 ribu mitra perempuan pengusaha mikro di Sumatera Selatan. 

Sementara itu, Kepala Desa Ulak Bedil, Sumatera Selatan Mukhlis mengutarakan kebahagiaannya,  bantuan lampu untuk penerangan jalan dan rumah tangga ini dipastikannya sangat bermanfaat bagi warga, karena sebelumnya kegiatan warga otomatis berhenti di malam hari. 

Padahal warga desa berpotensi  melanjutkan usahanya di malam hari, seperti melanjutkan menenun kain songket, atau memproduksi kerajinan. Namun, tanpa penerangan di malam hari, kegiatan tersebut menjadi tertunda dan memperlambat kapasitas produksi warga. "Alhamdulilah dengan bantuan dari Amartha, saat ini Desa Ulak Bedil menjadi terang benderang," kata Mukhlis semringah.

Berdasarkan catatan internal Amartha terdapat lebih dari 3.700 mitra Amartha yang berdomisili di Ogan Komering Ilir. Sebagian besar mitra binaan Amartha menjalankan usaha di sektor perdagangan, kuliner serta kerajinan. 

Amartha melakukan observasi dan menemukan fakta  kapasitas produksi mitra binaan di wilayah Ogan Komering Ilir khususnya di area Ulak Bedil dan Padamaran berjalan stagnan. Padahal, potensi  meningkatkan produksi untuk mendapatkan tambahan lebih besar sangat bisa dilakukan. Karena  keterbatasan fasilitas listrik,  mitra Amartha terpaksa menghentikan kegiatan ekonominya selepas sore hari.

Sedangkan Camat Indralaya, Ahmad Lamsari mengaku dari 17 desa di Indralaya, Ulak Bedil ini adalah dusun paling dalam di Kecamatan Indralaya,dan sudah sejak lama menantikan kehadiran listrik di setiap rumah. 

"Kami dari pemerintahan kota  banyak berterima kasih kepada Amartha, yang  mengakomodir kebutuhan warga kami, serta mendukung pertumbuhan UMKM setempat melalui bantuan ini," kata Lamsari.

Melalui program #NyalakanDesa, Amartha akan mengkaji efektifitas serta dampak jangka pendek dari elektrifikasi ini. Aria berharap, ke depannya  agar daerah layanan Amartha yang belum terjangkau aliran listrik dapat terbantu, melalui teknologi tenaga surya maupun sumber energi bersih lainnya seperti mikrohidro. 

 Sebagai informasi, di tahun 2021, Amartha telah mengadopsi standar internasional terkait Environment, Social and Governance (ESG). Amartha  menetapkan target-target peningkatan tata kelola perusahaan yang baik, komitmen sosial serta lingkungan. 

Untuk itu, Amartha akan melakukan berbagai kegiatan termasuk riset dan intervensi untuk memastikan bahwa Amartha dapat menciptakan dampak sosial yang lebih besar kepada masyarakat, mendorong kelestarian lingkungan serta meningkatkan standar tata kelola perusahaan. 

Editor : Agustian Pratama

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network