JAKARTA, iNews.id - Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat menghadapi pergantian tahun menuju 2022, karena periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). dimasa pandemi COVID-19 berpotensi menaikkan lonjakan kasus Covid-19, apalagi sudah ada ancaman varian terbaru B.1.1.529 atau Omicron.
Demikian ditegaskan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dikutip dari situs resmi Covid-19 Jumat (3/12/2021). Ia mengatakan, saat libur nataru aktivitas dan mobilitas masyarakat dipastikan meningkat, meski kondisi kasus Covid-19 sedang terkendali, tetap perlu ada persiapan memantau kondisi COVID-19 dari berbagai aspek.
"Ada 6 indikator harus dimonitor secara berkala, yaitu kasus aktif, bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit dan wisma atlet, kepatuhan prokes, RT atau angka reproduksi efektif, mobilitas penduduk dan vaksinasi," kata Wiku.
Saat ini, meskipun kasus mingguan mengalami penurunan, namun kasus aktif mengalami peningkatan dalam empat hari berturut-turut, data menunjukkan kenaikan menjadi 8.200 kasus pada 27 November.
Indikator selanjutnya, BOR ruang isolasi di RS rujukan juga meningkat di bulan November, dari 1,76% menjadi 2,2%. Indikator RT atau angka reproduksi efektif hampir semua pulau mengalami kenaikan kecuali Maluku dan Nusa Tenggara dengan nilai RT tidak berubah. Rt di tingkat pulau saat ini berkisar antara 0,95-0,99.
Indikator berikutnya adalah mobilitas penduduk, dari data mobilitas kereta api meningkat 5 kali lipat dalam 5 bulan terakhir, di November meningkat hampir mencapai 600 ribu. Mobilitas pesawat terbang meningkat mencapai 350% dalam 5 bulan terakhir, per November meningkat hingga sekitar 1,6 juta penerbangan.
Indikator selanjutnya ialah kepatuhan protokol kesehatan, data di pekan terakhir desa/kelurahan yang patuh memakai masker dan menjaga jarak mengalami penurunan. Indikator terakhir ialah angka cakupan dan laju vaksinasi, data menunjukkan penurunan jumlah suntikan harian selama empat pekan terakhir.
Untuk itu, melihat perkembangan pada indikator-indikator tersebut, berbanding terbalik antara kenaikan jumlah kasus dan upaya preventif di lapangan. Seluruh lapisan masyarakat agar waspada, Pemerintah Daerah harus memonitor penerapan prokes dan cakupan vaksinasi di daerahnya masing-masing dan juga daerah sekitarnya.
Masyarakat agar menerapkan prokes ketat di tengah meningkatnya mobilitas dan ancaman varian baru Omicron. Penerapan prokes adalah cara utama melindungi diri dan orang-orang di sekitar. "Perlindungan dengan vaksin juga tak kalah penting, vaksinasi akan mencegah timbulnya gejala berat bagi mereka yang tertular Covid-19 sehingga dapat mengurangi kebutuhan perawatan di Rumah Sakit," Wiku memungkasi.
Editor : Agustian Pratama
Artikel Terkait