BUSAN, iNews.id - KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Seoul, Korea Selatan (Korsel) membuka Indonesia Centre pertama di Korsel. Indonesia Centre menyajikan banyak informasi tentang Indonesia mulai dari buku, rumah adat peta budaya, wisata, hingga tur virtual situs arkeologi Trowulan (Kawasan kepurbakalaan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur).
Dubes Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto mengatakan, Indonesia Centre ini didirikan di Busan University of Foreign Studies (BUFS), dan peresmian telah dilakukan pada 2 Juni 2022 lalu.
"Peresmian ini sebagai bentuk kerjasama KBRI Seoul dengan BUFS. Proses pendirian Indonesia Centre ini memakan waktu enam bulan sejak Letter of Intent ditandatangani KBRI Seoul dan BUFS di akhir bulan Desember 2021," kata Gandi dilansir dari situs Kementrian Luar Negeri RI, Rabu (8/6/2022).
Dubes Gandi mengapresiasi President BUFS yang memberikan dukungan penuh pendirian Indonesia Centre ini. KBRI Seoul sangat mendorong agar Indonesia Centre di Busan menjadi sarana mempercepat pemahaman budaya, dan mendorong kerjasama Indonesia-Korsel yang semakin meningkat.
“Saya yakin kerjasama budaya dapat berkontribusi pada percepatan pembangunan bagi kedua negara. Keberadaan Indonesia Centre dapat menjadi katalisator terbentuknya kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua negara untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals,” ucap dia.
Ia menjelaskan, Indonesia Centre di BUFS menyediakan lokasi pameran berupa buku-buku bahasa dan sastra, rumah adat dan baju tradisional, batik, peta budaya, wisata, cagar alam, panorama Indonesia, santri, dan produk UMKM Indonesia serta tur virtual situs arkeologi Trowulan dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR).
Saat peresmian, panitia juga menampilkan tarian Smarasanta dari para mahasiswa Indonesia di Korea. Berbagai jajanan tradisonal khas Indonesia juga disuguhkan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu undangan.
Menurutnya, berbagai kerjasama di bidang sosial budaya di Indonesia Centre diharapkan dapat direalisasikan sebagai rangkaian dalam memperingati 50 tahun hubungan kerjasama Indonesia Korea.
Indonesia Centre di Busan akan dipimpin oleh seorang Direktur, Profesor Yekyoum Kim, Dekan Fakultas Asian Studies dan guru besar di BUFS. Profesor Yekyoum Kim adalah Indonesianis dan memiliki pengalaman riset dan studi yang mendalam tentang Indonesia.
Indonesia Centre dalam pelaksanaannya akan di bawah pengawasan Steering Committee yang terdiri KBRI Seoul dan BUFS, serta Dewan Penasehat yang dipimpin Chang Beom Kim (Dubes Korea di Indonesia periode 2018-2020). Peran Indonesia Centre sebagai wujud dari hubungan jangka panjang people to people bagi kedua negara.
Untuk mendukung operasional Indonesia Centre, tiga orang tenaga magang mahasiwa Indonesia di BUFS akan dilibatkan. Aktivitas sekretariat juga didukung oleh ruangan sekretariat dari pihak BUFS.
Sementara itu, Profesor Yekyoum Kim selaku direktur baru di Indonesia Centre menyampaikan berbagai program kegiatan, antara lain dengan membuka jaringan, kolaborasi, penelitian bersama antara institusi dari Indonesia dan Korea seperti Universitas dan lembaga budaya, pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dari kedua negara.
“Kami mengapresiasi setiap usulan kerjasama dengan semangat sinergi dan gotong royong, dalam membangun Indonesia dan Korea dengan bermodalkan kekayaan sosial budaya Indonesia,” kata Profesor Yekyoum Kim.
Sedangkan, Presiden BUFS, Profesor Hong-Koo Kim juga mengapresiasi dukungan KBRI Seoul yang telah mendirikan Indonesia Centre. Keberadaan Indonesia Centre dinilainya sejalan dengan cita-cita dan program BUFS yang saat ini sangat disambut baik banyak negara. Keberadaan Indonesia Centre telah mengundang lebih banyak lagi pendirian centre-centre yang lain.
Editor : Agustian Pratama