Inilah Gejala Awal dan Pencegahan Hepatitis Akut pada Anak

JAKARTA, iNews.id - Kementrian kesehatan masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab penyakit Hepatitis akut yang melanda dunia termasuk Indonesia. Inilah gejala-gejala awal dan pencegahan jika seseorang terserang Hepatitis akut pada anak.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof Dr dr Hanifah Oswari Sp.A mengatakan, meski belum diketahui pasti penyebab penyakit Hepatitis Akut pada anak, namun dugaan awal disebabkan Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan lainnya. Virus tersebut menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.
Ia mengungkapkan, untuk mencegah risiko infeksi orang tua agar meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pencegahan, dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Untuk mencegah dari saluran pencernaan, agar menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun.
Lalu, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, dan tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak dari orang yang sakit agar anak-anak tetap sehat.
"Untuk mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas. Upaya lain mencegah penularan Hepatitis Akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit Hepatitis Akut," kata Peneliti di RSCM dan FK UI ini, dilansir dari situs resmi Kementrian Kesehatan, Rabu (11/5/2022).
Prof Hanifah menjelaskan, untuk gejala awal penyakit Hepatitis Akut secara umum adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Gejala ini akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.
Ia menegaskan, jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal, dan jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran.
Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil. “Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu gejalanya lebih berat, apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, kesempatan menyelematkannya sangat kecil,” ucap Prof Hanifah.
Karena itulah perlu adanya kerja sama yang solid antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan, agar bisa menemukan gejala Hepatitis Akut sedini mungkin sehingga anak-anak segera mendapatkan pertolongan medis.
Untuk diketahui, penyakit Hepatitis Akut sedang melanda dunia diduga termasuk Indonesia, tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini di Indonesia. Kementerian Kesehatan masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.
Editor : Agustian Pratama