Aksi Gabungan BEM se Sumsel di Palembang Kondusif, Mahasiswa Ajukan Lima Tuntutan

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas dan perguruan tinggi, serta organisasi Cipayung di Sumsel bergerak serentak menggelar aksi di Gedung DPRD Sumsel, Palembang, Senin (1/9/2025).

Sebelum ke Gedung DPRD Sumsel, para mahasiswa yang merupakan gabungan BEM se-Sumsel ini bertemu di titik Simpang 5 DPRD Sumsel. Massa mahasiswa ini akhirnya tumpek blek di Simpang 5 DPRD Sumsel, sekitar pukul 13.45WIB.  

Baca Juga

Bergerak Dinihari, Massa Bermotor di Palembang Rusak Fasilitas Umum di DPRD Sumsel dan Pos Polisi

Ada lima tuntutan mahasiswa dari aksi tersebut yakni, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Kapolri dan mereformasi Polri; mengesahkan RUU Perampasan Aset; menghentikan Proses RUU KUHAP; dan menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI.

Pantauan di lokasi, awalnya Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie menerima para mahasiswa yang sudah terlebih dahulu tiba di rumah wakil rakyat tersebut.

“Kepada bapak-bapak dari kepolisian dan TNI, agar kiranya tolong dijaga anak-anak kita mahasiswa ini. Mereka ini Adalah kader-kader penerus bangsa,” ujar Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie.

Baca Juga

Ini Komitmen Tegas PTBA Terkait Proyek CHF TLS dengan Warga Desa Darmo Muara Enim

“Seluruh fraksi di DPRD Sumsel mendukung semua yang menjadi tuntutan mahasiswa. Kami sepakat,” tegas Andie.

Setengah jam kemudian, ada rombongan mahasiswa yang baru tiba dan berkumpul di Simpang 5 DPRD Sumsel. mulai dari Universitas Sriwijaya (Unsri), hingga ke gabungan organisasi Cipayung.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi di sekitar Gedung DPRD Sumsel, Jalan POM IX, Kapten A Rivai, Radial, Angkatan 45 masih terlihat lengang dan kondusif. Walaupun ada sejumlah pertokoan lebih memilih tidak beroperasional.

Baca Juga

Ini Alasan Majelis Hakim Tolak Eksepsi Kuasa Hukum Mantan Kabag Humas DPRD Sumsel

Pesan Redaksi iNews:

Suarakan aspirasi dengan cara yang bermartabat. Unjuk rasa hak setiap warga, tapi jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah. Jaga ketertiban, hargai sesama, dan tunjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.

Editor : Sidratul Muntaha